KOMPAS.com - Salah satu jenis kanker paru dengan masa perburukan yang sangat cepat yaitu Anaplastic Lymphoma Kinase (ALK) positif.
ALK merupakan salah satu mutasi onkogenik yang terjadi pada pasien Kanker Paru Bukan Sel Kecil, atau Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) .
Perburukan yang sangat cepat tersebut terjadi hanya sekitar tujuh bulan dengan pengobatan kemoterapi.
Baca juga: Mengenang Chrisye, Rokok, dan Kanker Paru yang Menghantuinya
Menurut Dokter Spesialis Pulmonologi, Dr Sita Andarini PhD SpP(K), kanker paru jenis ini bisa dibilang penyakit langka. Kasus ini terjadi sekitar 2-5 persen dari total populasi penderita kanker paru.
"Sebagian besar ALK positif ini ditemukan pada pasien kanker paru stadium lanjut, bukan perokok. Berusia sekitar 45-50 tahun atau lebih muda dari populasi pasien kanker pada umumnya, serta mengalami penyebaran sel kanker atau metastasis ke otak," kata dr Sita dalam sebuah acara bertajuk "Kanker Paru ALK-Positif: Kenali, Periksa Tangani Bersama" di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Meski teknologi untuk deteksi dini masih belum ada, namun inovasi dan pengembangan dalam pengobatan kanker paru terus mengalami kemajuan. Salah satunya adalah pengobatan kanker paru anti ALK dengan Alectinib, yang telah berhasil meningkatkan hasil terapi pada pasien.
"Yakni dapat memberikan masa bebas perburukan hampir tiga tahun," ujar dr Sita.
Alectinib merupakan salah satu obat generasi kedua dalam terapi target pengobatan kanker paru ALK positif.
"Karena generasi pertama sebelumnya, obat itu hanya menjangkau sel kanker di paru, tapi tidak bisa dipakai untuk sel kanker yang sudah menjalar ke otak," jelas dr Sita.
Disampaikan Dokter Spesialis Patologi Anatomi di RS Kanker Dharmais, dr Evelina Suzanna SpPA, diagnosis terhadap kanker paru NSCLC ALK positif di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan berkat kerjasama antara pemangku kepentingan.
"Hingga tahun 2017, kanker paru NSCLC jenis mutasi ALK belum dapat di tes di Indonesia. Karena kemungkinan adanya mutasi ALK positif pada pasien tidak diketahui, maka pasien mendapatkan terapi kemoterapi standar yang memberikan hasil kurang optimal," kata dia.
Pada akhirnya, sebagian besar pasien yang mengalami ALK positif mengejar diagnosis dan pengobatan ke luar negeri.
Baca juga: Mengenal Risiko Kanker Paru-paru pada Perokok Pasif dan Pengobatannya
Tetapi berkat dari kerjasama dengan Roche, para ahli patologi anatomi dan ahli kanker serta pihak rumah sakit, kini diagnosis ALK telah dapat dilakukan di Indonesia. Hal itu dilakukan melalui program peningkatan kompetensi para ahli patologi anatomi dari 11 rumah sakit di 10 kota di Indonesia untuk melakukan testing dan interpretasi ALK.
"Peningkatan kapabilitas infrastrutur testing ALK dengan uji coba reagen baru yang spesifik, lebih sederhana dan lebih akurat," ucap dr Evelina.
Hal ini dikatakan menjadi lebih baik karena diagnosis terhadap penderita kanker paru ALK positif dapat segera ditegakkan, sehingga pasien bisa melakukan tindakna pengobatan yang tepat. Jika begitu, angka harapan hidup pasien juga akan semakin besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.