Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[VIDEO] Kisah Rizwan, Si Pembuat Bola Mata Palsu

Kompas.com - 22/11/2019, 12:03 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rizwan Ilyasin Achmed akhirnya menemukan formula yang pas untuk menciptakan bola mata palsu atau protesa mata berkualitas tinggi.

Selama dua tahun ia mencari informasi dari berbagai sumber untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang okularis, sebutan untuk spesialis pembuat protesa mata.

Hingga akhirnya ia bertemu dengan John Pacey Lowrie, okularis asal Inggris yang bersedia datang ke Indonesia khusus untuk mengajarinya.

Protesa mata Rizwan dibuat dari bahan akrilik yang diolah dengan metode khusus. Hal ini membuat protesa mata buatannya tersohor karena tak menimbukan iritasi pada mata.

Rizwan Ilyasin, seorang Okularis atau pembuat bola mata palsu, saat membuat bola mata palsu di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/01/2018). Bola mata palsu yang berbahan baku akrilik ini diperuntukan untuk penyandang tunanetra yang berfungsi mencegah jatuhnya kelopak mata serta menjaga agar air mata dan kotoran dapat mengalir kesalurannya. Harga satu bola mata mencapai Rp7 juta.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Rizwan Ilyasin, seorang Okularis atau pembuat bola mata palsu, saat membuat bola mata palsu di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/01/2018). Bola mata palsu yang berbahan baku akrilik ini diperuntukan untuk penyandang tunanetra yang berfungsi mencegah jatuhnya kelopak mata serta menjaga agar air mata dan kotoran dapat mengalir kesalurannya. Harga satu bola mata mencapai Rp7 juta.

Kornea pada protesa mata dilukis secara manual menyesuaikan warna kornea asli pelanggannya.

Bentuk protesa mata juga disesuaikan dengan kondisi mata pelanggan sehingga nyaman digunakan.

Di balik kesuksesannya menjadi seorang okularis, Rizwan menyimpan cerita.

Rizwan Ilyasin, seorang Okularis atau pembuat bola mata palsu, memperlihatkan sertifikat Okularis dari Nottingham Trent University Jerman di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/01/2018). Bola mata palsu yang berbahan baku akrilik ini diperuntukan untuk penyandang tunanetra yang berfungsi mencegah jatuhnya kelopak mata serta menjaga agar air mata dan kotoran dapat mengalir kesalurannya. Harga satu bola mata mencapai Rp7 juta.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Rizwan Ilyasin, seorang Okularis atau pembuat bola mata palsu, memperlihatkan sertifikat Okularis dari Nottingham Trent University Jerman di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/01/2018). Bola mata palsu yang berbahan baku akrilik ini diperuntukan untuk penyandang tunanetra yang berfungsi mencegah jatuhnya kelopak mata serta menjaga agar air mata dan kotoran dapat mengalir kesalurannya. Harga satu bola mata mencapai Rp7 juta.

Ia tak pernah menyangka akan menekuni profesi sebagai okularis. Hal ini bermula ketika sang buah hati didiagnosa mengidap kanker mata sejak usia 1 bulan.

Pada usia 1,5 bulan anak Rizwan menjalani operasi pengangkatan mata.

Dari sinilah keinginan Rizwan mempelajari cara pembuatan mata palsu berkualitas tinggi bermula. Bagaimana kisahnya? Simak selengkapnya dalam video berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com