Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Lupus yang Diidap Selena Gomez

Kompas.com - 24/10/2019, 08:05 WIB
Hana Nushratu,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang tidak mengenal artis Hollywood muda Selena Gomez? Mantan bintang cilik jebolan Disney kelahiran tahun 1992 ini diketahui menderita penyakit lupus.

Lantas, apa itu penyakit lupus?

Dilansir dari Mayo Clinic, lupus adalah penyakit imun yang menyerang jaringan dan organ tubuh (autoimun). Nyeri yang disebabkan oleh lupus dapat mempengaruhi kerja organ tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan lupus secara total.

Pemicu

Lupus muncul ketika sistem imun Anda menyerang jaringan tubuh. Kemungkinan lupus dihasilkan dari kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.

Namun, ada faktor pemicu lainnya yang mungkin berpotensi menyebabkan penyakit lupus:

• Sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit pada penderita dan memicu respon internal bagi orang yang rentan terkena penyakit lupus.
• Infeksi. Infeksi dapat memicu lupus dan menyebabkan kambuh bagi sebagian orang.
Obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan seperti pengontrol tekanan darah, antibiotik, dan obat antikejang dapat memicu munculnya lupus.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Faktor risiko

Faktor risiko penyakit lupus antara lain:
• Usia.
• Jenis kelamin, biasanya lupus terjadi pada kaum hawa.
• Ras/keturunan.

Komplikasi

Nyeri yang diakibatkan oleh lupus dapat mempengaruhi kinerja tubuh Anda, termasuk:
• Ginjal. Beberapa kasus kerusakan ginjal dan gagal ginjal merupakan penyebab kematian sebagian besar penderita lupus.
• Otak dan sistem saraf. Jika Anda terkena lupus, Anda mungkin mengalami sakit kepala, bingung, hingga kejang-kejang. Beberapa orang juga mengalami kerusakan memori atau sulit mengekspresikan perasaan atau pemikirannya.
• Darah dan pembuluh darah. Lupus dapat menyebabkan masalah darah, termasuk anemia dan peningkatan risiko perdarahan atau pembekuan darah. Selain itu, lupus juga dapat menyebabkan radang pada pembuluh darah (vasculitis).
• Paru-paru. Penderita lupus kemungkinan mengalami radang selaput rongga dada (pleurisy), yang menyebabkan kesulitan bernapas. Pendarahan ke paru-paru dan pneumonia juga mungkin terjadi.
• Jantung. Lupus dapat menyebabkan nyeri atau inflamasi pada otot jantung, arteri atau membran jantung (pericarditis). Sehingga, risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung meningkat.

Baca juga: Lama Jadi Misteri, Penyebab Utama Penyakit Lupus Akhirnya Terungkap

Selain itu, lupus juga meningkatkan risiko pada penyakit lainnya, sebagai berikut:
• Infeksi.
• Kanker.
• Kematian jaringan tulang (avascular necrosis).
• Komplikasi kehamilan bagi wanita.

Gejala

Setiap penderita lupus memiliki gejala dan tanda yang berbeda-beda. Ada yang muncul tiba-tiba atau secara pelan-pelan, ringan atau berat, dan sementara atau permanen. Tetapi, gejala umum yang ditemui oleh penderita lupus adalah sebagai berikut:
• Kelelahan.
• Demam.
• Sakit di persendian, kaku atau bengkak.
• Ruam merah pada wajah atau bagian tubuh lain.
• Lesi (jaringan abnormal) pada kulit jika terkena paparan sinar matahari.
• Jari tangan dan kaki menjadi pucat atau biru ketika terkena udara dingin atau stres (fenomena Raynaud).
• Napas pendek.
• Sakit pada dada.
• Mata terasa kering.
• Sakit kepala, pikun, dan kebingungan.

Baca juga: Lupus Nefritis Mengancam, Perempuan Harus Lebih Waspada

Diagnosis

Diagnosis penyakit lupus cukup sulit mengingat gejala yang dialami setiap orang berbeda-beda. Tanda dan gejala lupus dapat bervariasi dari waktu ke waktu dan meliputi gangguan lainnya. Sehingga, kombinasi dari tes darah, tes urine, foto toraks (x-ray), dan pemeriksaan fisik dibutuhkan untuk mendiagnosis lupus.

Pengobatan

Hingga saat ini, belum ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit lupus secara total.

Namun, penyakit ini dapat dikontrol dan mengurangi nyeri akibat gejala, tergantung penderita. Obat-obatan yang biasa digunakan antara lain:

• Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID). Beberapa obat-obatan NSAID dijual bebas di pasaran termasuk naproxen sodium dan ibuprofen digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, pembengkakan, dan demam yang disebabkan oleh lupus. NSAID yang kuat juga tersedia dengan resep dokter.
• Obat anti malaria. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit malaria seperti hydroxychloroquine, mempengaruhi sistem imun dan dapat mengurangi risiko terkena penyakit lupus. Efek samping yang ditimbulkan adalah sakit perut dan kerusakan pada retina mata (jarang terjadi).
• Kortikosteroid. Prednison dan jenis kortikosteroid lainnya dapat menyembuhkan nyeri yang disebabkan oleh lupus. Dosis tinggi steroid seperti methylprednisolon digunakan untuk mengontrol penyakit serius termasuk ginjal dan otak.
• Imunosupresan. Obat-obatan yang menekan imun tubuh dapat membantu dalam kasus serius pada penyakit lupus. Contohnya mengandung azathioprine, mychopenolate mofetil, dan methotreksat.
• Biologis. Jenis obat-obatan yang berbeda, belimumab yang diberikan melalui urat nadi, juga mengurangi gejala lupus pada sebagian orang. Efek sampingnya adalah pusing, diare, dan infeksi.
• Rituximab dapat bermanfaat di beberapa kasus penyakit lupus. Efek sampingnya adalah reaksi alergi melalui infus serta infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com