Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tampak Lebih Dominan? Tundukkan Kepala Anda

Kompas.com - 16/06/2019, 18:38 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Eurekalert

KOMPAS.com – Kita telah lama mengetahui bahwa ekspresi wajah seseorang dapat menjadi penanda kondisi emosionalnya, dan mencerminkan apa yang tengah dirasakan atau dipikirkan orang tersebut.

Bahkan penanda kecil sekalipun, seperti kedipan mata, gerakan bibir, dan kerutan dahi dapat kita amati untuk membaca kondisi emosional orang lain.

Namun, ternyata simbol sosial ini bukan hanya terdapat di wajah, dan kita dapat membaca seseorang tanpa orang tersebut menunjukkan ekspresi apapun, ungkap studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science.

Studi ini menunjukkan bahwa posisi kemiringan leher dapat digunakan untuk mengubah persepsi orang, meski wajah kita menunjukkan ekspresi datar sekalipun.

Selama ini studi hanya terfokus pada ekspresi wajah yang ditimbulkan akibat pergerakan otot wajah dan korelasinya terhadap impresi sosial. Namun kali ini, peneliti dari University of British Columbia, Zachary Witkower dan Jessica Tracy, mencoba mencari tahu mengenai pengaruh posisi kepala dan kemiringan leher terhadap persepsi dan impresi sosial tersebut.

Baca juga: 5 Ekspresi Manusiawi yang Juga Dimiliki Hewan

Studi ini dilakukan dengan mendesain variasi avatar yang menunjukkan wajah datar, namun dengan tiga posisi kepala yang berbeda, yakni menengadah ke atas 10 derajat, netral (kemiringan 0 derajat), serta menunduk ke bawah 10 derajat.

Kemudian partisipan diminta untuk menilai seberapa dominannya setiap gambar, dan menjawab apakah mereka setuju dengan berbagai deskripsi dari gambar tersebut, seperti “Orang ini menyukai kendali atas orang lain” dan “Orang ini menggunakan taktik agresif untuk memperoleh keinginannya”.

Pada eksperimen pertama yang dilakukan secara online dengan melibatkan 101 partisipan, sebagian besar partisipan mempersepsikan bahwa avatar dengan posisi kepala menunduk bersifat lebih dominan dan dianggap agresif.

Begitu pula pada eksprimen kedua, yang melibatkan 570 partisipan untuk menilai foto manusia secara langsung dengan tiga varian posisi kepala yang sama.

“Kami menunjukkan bahwa memiringkan kepala ke bawah mengubah persepsi wajah seseorang secara sistematis, meskipun dengan ekspresi datar tanpa menggerakkan otot wajah sekalipun, namun dapat tampak lebih dominan jika posisi kepala sedikit menunduk,” jelas Witkower, seperti dilansir dari EurekAlert.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Ya Kita Bisa Ingat Wajah tapi Lupa Nama?

Desain avatar dan foto yang digunakan dalam tes untuk menguji persepsi dominansi. Dari kiri ke kanan: menunduk, normal, dan menengadah. Desain avatar dan foto yang digunakan dalam tes untuk menguji persepsi dominansi. Dari kiri ke kanan: menunduk, normal, dan menengadah.

Witkower menjelaskan bahwa efek ini disebabkan oleh perubahan posisi alis dan mata yang tampak seperti huruf V saat kita menunduk, sehingga menimbulkan persepsi agresi, intimidasi, dan dominansi.

“Perubahan kecil pada kepala dapat memiliki efek besar terhadap persepsi sosial, karena dapat mengubah tampilan wajah yang dilihat orang lain,” tambahnya.

Temuan lain mengungkap bahwa bagian wajah sekitar mata dan alis perlu terlihat secara jelas agar dapat menimbulkan efek dominansi.

“Dengan kata lain, memiringkan kepala ke bawah memiliki efek persepsi sosial seperti mengerutkan dahi dan menurunkan alis, yang digerakkan oleh otot corrugator, tanpa memerlukan gerakan otot apapun,” tambah Witkower.

Melalui temuan ini, para peneliti akan melanjutkan investigasi mengenai pengaruh pergerakan kepala terhadap persepsi sosial, dan mengeksplorasi apakah efek ini juga berlaku pada ekspresi wajah lain yang tidak datar.

Witkower dan Tracy berharap agar temuan ini dapat menghasilkan implikasi praktis yang berguna bagi interaksi sosial sehari-hari.

“Orang sering menampilkan gerakan atau ekspresi tertentu saat berinteraksi, seperti senyum ramah atau sekedar melambaikan tangan sebagai cara untuk mengomunikasikan informasi. Riset kami mensugestikan bahwa kita juga perlu memperhatikan posisi kepala dan leher saat interaksi ini, karena pergerakan kepala yang minim sekalipun dapat mengubah makna ekspresi wajah secara dramatis,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eurekalert
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com