Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi?

Kompas.com - 14/06/2019, 22:11 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Emas adalah salah satu logam mulia paling dicari di Bumi. Emas memiliki harga yang tinggi karena untuk mendapatkannya harus menambang cukup dalam ke arah perut Bumi.

Sekilas, emas sudah ada di dalam perut Bumi sejak planet ini terbentuk. Namun, benarkah demikian?

Sebuah penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya.

Emas dan platinum disebut seharusnya tidak langka di Bumi karena keduanya semestinya tidak ada di planet ini sama sekali. Atau setidaknya, emas tidak seharusnya ada di kerak Bumi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Jamur Penyuka Emas di Australia, Apa Maksudnya?

Itu karena logam mulia itu memang bukan berasal asli dari Bumi.

Menurut analisis yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Bristol, emas berasal dari tabrakan meteorit lebih dari 200 juta tahun setelah Bumi terbentuk.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature itu, selama pembentukan Bumi, besi cair tenggelam ke pusat planet untuk membentuk inti.

Besi cair ini tidak memasuki perut Bumi sendirian, tapi membawa serta seluruh logam mulia.

Hasil ini didapatkan oleh para peneliti setelah menganalisis bebatuan dari Greenland yang berusia hampir 4 miliar tahun.

Batuan purba ini memberikan pengetahuan mengenai komposisi planet kita tak lama setelah pembentukan inti Bumi tetapi sebelum tabrakan meteorit terjadi.

Menurut pengukuran presisi tinggi dari dua isotop atau varian atom, tungsten (logam mulia lain yang juga langka) menunjukkan bahwa meteorit yang mengandung logam mulia menghantam Bumi.

Tabrakan meteorit ini kemudian melapisi Bumi dengan kandungan emas, platinum, dan unsur-unsur lainnya lama setelah rekan asli mereka menghilang ke inti planet ini.

Setelah logam-logam mulia ini memasuki inti Bumi, proses geologi kemudian membentuk Benua dan memusatkan logam mulia di kantong-kantong tambang saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com