Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Raksasa Sukabumi, Ahli Ungkap Adanya Sungai yang Tertimbun dan Aktif Lagi

Kompas.com - 29/04/2019, 14:53 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Lubang raksasa yang awalnya berdiameter 16 meter muncul di area persawahan Kecamatan Kadudampir, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di media sosial, banyak orang mengasosiasikan lubang itu dengan sinkhole. Ketika mencari di Google, kata kunci yang muncul juga "sinkhole Sukabumi".

Meski penampakannya mirip sinkhole, ahli pergerakan tanah dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adrin Tohari, mengungkapkan bahwa lubang raksasa itu terbentuk oleh proses yang sama sekali berbeda dengan sinkhole.

"Lubang di Sukabumi itu saya duga bisa terbentuk karena adanya aliran sungai di bawahnya," kata Adrin.

Ia menerangkan, tanah di wilayah Sukabumi secara umum terbentuk oleh material vulkanik. Saat pembentukannya, material vulkanik menutupi aliran sungai, menjadikannya tidak aktif. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu hingga ratusan tahun.

Baca juga: Ahli Geologi Ungkap 2 Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya

Catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa dalam seminggu terakhir, wilayah Sukabumi mengalami hujan. Adrin menjelaskan, hujan deras bisa mengaktifkan kembali sungai yang sebelumnya tertimbun tanah.

"Akhirnya aliran sungai ini menggerus tanah dan menyebabkan lubang," ungkapnya.

Dengan penyebab itu, maka wajar jika lubang di Sukabumi semakin meluas. Hingga hari ini, ukuran lubang di Sukabumi sudah mencapai 30 meter. Ukuran bisa terus bertambah jika curah hujan di wilayah setempat masih tinggi.

Adrin menuturkan, lubang di Sukabumi bisa terjadi di wilayah mana pun yang tanahnya terbentuk oleh material vulkanik. "Asal ada aliran sungai di bawahnya, bisa terjadi lubang karena hujan," ungkapnya ketika dihubungi Kompas.com, Senin (29/4/2019).

Baca juga: Ternyata, Ini Alasan Sebenarnya dari Rasa Jijik Anda terhadap Lubang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com