Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Rusak, Wahana Antariksa Israel Hantam Permukaan Bulan

Kompas.com - 12/04/2019, 17:17 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Wahana ruang angkasa Israel - yang diberi nama Beresheet - jatuh menghantam permukaan Bulan setelah mesin utamanya mengalami kerusakan.

Pesawat ruang angkasa tak berawak itu berusaha melakukan pendaratan secara perlahan, tetapi mengalami masalah teknis saat turun ke permukaan Bulan.

Tujuan misi ruang angkasa yang didanai swasta ini untuk melakukan pemotretan dan melakukan eksperimen.

Israel berharap menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasanya di Bulan.

Baca juga: Ambisi AS Daratkan Astronot di Bulan Tahun 2024 Meski Tanpa NASA

Sejauh ini hanya bekas Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China yang berhasil mendaratkan wahan ruang angkasanya di Bulan.

"Kami tidak berhasil, tetapi kami sudah mencoba," kata Morris Kahn, pencetus proyek dan pendukung utama misi ruang angkasa ini.

"Saya pikir pencapaian kami amat luar biasa, saya pikir kami bangga," sambungnya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang menyaksikan langsung dari ruang kontrol di dekat Ibu Kota Tel Aviv, mengatakan: "Jika awalnya tidak berhasil, harus dicoba lagi."

Setelah perjalanan selama tujuh pekan menuju Bulan, pesawat ruang angkasa tak berawak itu mendekati orbit terakhir sejauh 15km dari permukaan.

Suasana tegang terlihat di pusat pengendali karena mereka kehilangan kontak komunikasi, sebelum akhirnya Opher Doron—salah seorang pimpinan divisi ruang angkasa Israel, Aerospace Industries—mengumumkan bahwa wahana ruang angkasa itu gagal mendarat.

"Sayangnya, kami belum berhasil mendarat," katanya.

Masyarakat yang berada di luar ruangan kontrol di markas Israel Aerospace Industries (IAI) dan mengikuti proses pendaratan wahana itu, tak kuasa menahan emosi ketika mengetahui kegagalan pendaratan Beresheet.

Saat Doron mengumumkan wahana ruang angkasa itu mengalami kerusakan mesin, sebagian warga di ruangan itu terlihat histeris.

"Kami mengatur ulang wahana itu agar mesinnya dapat hidup lagi," katanya.

Mesin sempat menyala beberapa detik dan penonton lantas bertepuk tangan. Tapi tiba-tiba komunikasi terputus dan pesawat ruang angkasa itu hilang dari pemantauan. Misi berakhir.

Baca juga: Wahana Antariksa Soviet Tahun 1972 Diperkirakan Segera Jatuh ke Bumi

Proyek ambisius ini menelan biaya sekitar 100 juta dollar AS (setara dengan 1,4 triliun rupiah) dan telah membuka jalan bagi eksplorasi bulan berbiaya rendah di masa depan.

Dr Kimberly Cartier, astronom dan wartawan sains, mencuit di akun Twitternya bahwa dia mengaku sedih atas kegagalan misi Beresheet, tetapi "bangga dengan seluruh @TeamSpaceIL".

Beresheet, yang dalam bahasa Ibrani berarti "pada awalnya", adalah proyek bersama antara SpaceIL, organisasi nirlaba Israel yang didanai secara pribadi, dan Israel Aerospace Industries.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com