Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Minus 60 Derajat, Apakah Cuaca Ekstrem AS akibat Perubahan Iklim?

Kompas.com - 02/02/2019, 13:53 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com — Satu pertiga wilayah Amerika Serikat tengah menghadapi cuaca dingin yang sangat ekstrem. Para ilmuwan pun mengkaji sejauh mana kondisi ini berkaitan dengan perubahan iklim jangka panjang.

Lantas, apa yang terjadi terhadap pemanasan global?

Itulah yang barangkali ingin diketahui Presiden AS Donald Trump ketika mengunggah pernyataan ke akun Twitter miliknya beberapa hari lalu.

Tidak ada keraguan bahwa kawasan di bagian utara dan tengah AS kini dingin—sangat dingin.

Perhatikanlah imbauan Badan Cuaca Nasional AS (NWS). Mereka memperingatkan bahwa temperatur rendah dapat dengan mudah membekukan darah di tulang-tulang Anda.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Polar Vortex, Kenapa Hanya Sebagian Amerika yang Beku?

Jangan keluar rumah, demikian desak NWS. Dan jika Anda memang perlu berpergian, "hindari menarik nafas panjang dan bicara seperlunya."

Apakah Trump Benar?

Jadi, apakah serangan suhu dingin ini adalah bukti ancaman pemanasan global?

Sedihnya, jawaban "tidak", sebagaimana dinyatakan badan pemerintahan AS yang menanggapi cuitan Trump.

"Badai musim dingin tidak membuktikan bahwa pemanasan tidaklah terjadi," demikian cuitan Badan Nasional Atmosfer dan Kelautan AS (NOAA).

NOAA melampirkan tautan ke artikel yang memaparkan bahwa badai salju lebat barangkali wajar terjadi karena bumi menghangat.

Anda mungkin telah mendengar bahwa cuaca buruk ini disebabkan sesuatu bernama polar vortex.

Polar vortex adalah spiral udara besar yang membentuk musim dingin dan berembus di atas kutub utara, di atas lapisan stratosfer.

Polar vortex berbentuk seperti pusaran yang menggenggam udara beku kutub melalui putaran angin.

Terdapat grafik yang mengilustrasikan cara kerja polar vortex di laman New York Times.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com