Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permanent Betadev, Pembuat Aplikasi Rekomendasi Tanaman Berbasis Cuaca

Kompas.com - 26/01/2019, 20:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Tim Permanent Betadev menjadi pemenang kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER yang diadakan oleh CBN dan Fiberstar. Usai penyerahan penghargaan pada Kamis (24/1/2019) di Block 71, Bandung, Jawa Barat; Kompas.com sempat mewawancarai ketiga anggota tim.

Permanent Betadev terdiri tiga mahasiswa fakultas teknik industri jurusan teknik informatika dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, yaitu Rahmat Aziz Al Hakam, Diffa Dwi Desyawan, dan Riski Midi Wardana.

Mereka membuat aplikasi bernama Seedplan yang dapat memberikan rekomendasi bercocok tanam berdasarkan data perangkat IP Weather, mulai dari temperatur, curah hujan, dan kelembapan, yang ada di Weather Station API. Selain itu, Seedplan juga menggunakan data keasaman tanah.

Aplikasi SeedplanPermanent Betadev Aplikasi Seedplan

Dijelaskan oleh Rahmat, data yang diambil dari Weather Station API diolah menggunakan metode data mining sehingga aplikasi bisa memberikan rekomendasi jenis tanaman yang cocok untuk lokasi yang telah ditentukan.

Usai memilih tanaman, pengguna juga bisa langsung membeli bibit melalui Seedplan. Pasalnya, Seedplan juga memiliki fitur jual beli bibit serta fitur chatting agar pembeli dapat berkomunikasi dengan penjual.

Kepada Kompas.com, Rahmat mengaku bahwa mereka bertiga sebelumnya tidak tertarik maupun mendalami pertanian. Ide untuk membuat aplikasi tersebut baru muncul ketika berdiskusi untuk membuat proposal kompetisi.

“Ide datang pada orang yang membutuhkan,” celetuk Riski.

Baca juga: Buat Aplikasi Berbasis Cuaca, Inilah Pemenang Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER

Pasalnya, salah satu bidang yang langsung terpengaruh oleh cuaca dan iklim yang menjadi tema kompetisi ini adalah pertanian. Konsep tersebut, tambah Diffa, berevolusi seiring berjalannya kompetisi dengan semakin dikembangkannya fitur-fitur yang penting.

Ke depannya, Rahmat, Diffa, dan Riski berencana untuk menambahkan fitur perhitungan keuntungan.

“Jadi, misalnya petani itu punya tanah 11 hektar dan ingin ditanami padi. Kira-kira dengan kondisi iklim dan tanah di daerah tersebut, petani itu bakal mendapatkan keuntungan berapa per panennya,” ujar mereka.

Namun, semua itu bergantung pada data yang tersedia. Apabila data yang tersedia cukup lengkap, termasuk data keasaman tanah, maka akan banyak peluang bagi Seedplan untuk semakin dikembangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau