KOMPAS.com - Selasa (22/01/2019), Pulau Sumba diguncang puluhan gempa bumi. Tercatat sejak pukul 06.59 hingga 16.00 WIB, terjadi aktivitas gempa bumi sebanyak 32 kali.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Lindu pertama berkekuatan M 6,2 berjenis gempa bumi tektonik. Hasil pemutakhiran BMKG kekuatan gempa menjadi M 6.
Episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 92 km arah barat daya kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT pada kedalaman 47 km.
Baca juga: Gempa Hari Ini: Getarkan Pangalengan dan Gorontalo
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia," tulis pihak BMKG dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/01/2019).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault)," imbuhnya.
Selanjutnya, lindu ini diikuti oleh gempa-gempa lain. Salah satu yang terbesar berkekuatan M 6,7 terjadi pukul 12.10 WIB.
"Hasil analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M 6,4," kata Daryono.
Sama seperti guncangan pertama, ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia tepat di zona megathrust.
"Gempa ini dapat disebut sebagai gempa interplate karena deformasi batuan terjadi di bidang kontak antar-lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault)," ujar Daryono.
"Patut disyukuri karena kekuatannya belum cukup untuk merobek dasar laut sehingga dapat memicu tsunami," imbuhnya.
Daryono juga menjelaskan bahwa Sumba merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.
"Di zona ini ada zona sesar di laut seperti SUMBA FRACTURE, SAWU THRUST di sebelah timur Pulau SUMBA, SUMBA NORMAL ada di barat daya Pulau Sumba serta sumber gempa megathrust di selatan Pulau Sumba," ujar Daryono.
Daryono juga menjelaskan mengenai catatan sejarah tentang gempa bumi besar yang terjadi di Pulau Sumba.
"Catatan sejarah menunjukkan bahwa di lokasi sekitar 100 km arah barat daya episenter gempa saat ini pernah terjadi gempa besar M 8,3 yang dikenal sebagai The Great Sumba yang menewaskan 360 orang di Pantaiu Lunyuk pesisir selatan Sumbawa," tutur Daryono.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 2,8 Guncang Masamba
"Unsur tektonik yang membangkitkan The Great Sumba M 8,3 ini adalah zona outer rise yaitu zona gempa yang terlupakan para ahli," imbuhnya.
Sebagai informasi, zona outer rise adalah zona gempa di luar zina subduksi.
Kasus lain gempa besar yang pernah terjadi di Sumba terjadi pada Oktober 2018. Gempa Sumba Timur pada 1 dan 2 Oktober dengan kekuatan masing-masing M 6 dan 6,3 merusak banyak rumah dan beberapa orang terluka.
Terkait gempa hari ini, Daryono menegaskan, "Khusus megathrust Sumba ini kami menilai merupakan zona seismic gap. Karena zona megathrust Sumba belum pernah terjadi gempa besar dalam catatan sejarah."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.