KOMPAS.com - Pemanasan global merupakan salah satu penyebab naiknya suhu Bumi. Diperkirakan, sebesar 90 persen pemanasan global ini disebabkan emisi karbon dari aktivitas manusia.
Hal inilah yang meyakinkan para peneliti bahwa lautan kian memanas lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dilansir dari Scientific American, pihak Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagai panel ilmiah internasional yang menangani pemanasan global, telah menemukan temuan baru.
IPCC menemukan tinjauan baru yang menyimpulkan banyak bukti yang menunjukkan pemanasan yang diamati, yaitu kandungan panas lautan, yang lebih kuat.
Selain itu, para peneliti mengungkapkan bahwa lautan memanas sekitar 40 persen lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Sementara, menilik pada 1950, hasil penelitian umumnya menunjukkan bahwa lautan telah menyerap setidaknya 10 kali lebih banyak energi tiap tahun yang diukur dalam satuan joule, seperti yang dikonsumsi manusia di seluruh dunia dalam setahun.
Menilai hal ini, banyak keprihatinan manusia tentang perubahan iklim berfokus pada dampaknya terhadap daratan, seperti kenaikan suhu udara, perubahan pola cuaca, dan lainnya.
Baca juga: Pemanasan Global, Ancaman Nyata bagi Situs Warisan Dunia
Adapun perkiraan akurat tentang pemanasan global juga sangat penting bagi para peneliti untuk menentukan seberapa sensitif planet ini terhadap emisi gas rumah kaca dan seberapa cepat ia memanas di masa depan.
"Dalam banyak hal, lautan adalah termometer terbaik yang kita miliki untuk planet ini," ujar ilmuwan iklmin di University of California, Barkeley, Zeke Hausfather.
Menurut dia, pemanasan yang dipercepat juga menjadi masalah besar bagi ekosistem laut, mendorong terjadinya pemutihan karang massal di seluruh dunia, dan memaksa beberapa spesies untuk bermigrasi ke perairan yang lebih dingin.
Namun, ketika awal jaringan diluncurkan, para ilmuwan mengandalkan pengukuran yang diambil dari kapal yang lewat saat melintasi lautan.
Ini berarti pengamatan terhadap suhu lautan di seluruh dunia lebih jarang tercatat dan para ilmuwan harus mengolahnya menggunakan metode statistik atau model lain untuk mengisi kekosongan.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan data dari float network membantu para ilmuwan untuk menganalisis pengukuran sebelumnya dan mengembangkan rekonstruksi pemanasan laut yang lebih akurat selama seabad terakhir.
Hasilnya, beberapa penelitian sekarang menyebutkan bahwa lautan memanas pada tingkat yang lebih cepat daripada perkiraan sebelumnya.
Baca juga: Pakar: Pemanasan Global Bikin Dunia Hadapi 6 Bencana Sekaligus