Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“3-in-1”, Ilmuwan Temukan Burung Super Langka yang 3 Spesies Sekaligus

Kompas.com - 13/11/2018, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Seorang ilmuwan menemukan seekor burung warbler yang luar biasa langka. Pasalnya, burung itu bukan cuma hibrida dari dua spesies saja, tetapi tiga spesies.

Ibu burung itu sendiri merupakan hibrida dari dua spesies, sedangkan ayahnya berasal dari genus yang berbeda.

Pakar burung David Toews dari Cornell Lab of Ornithology mengatakan, (burung ini) sangat langka. Ibunya adalah hibrida warbler bersayap emas dan biru atau Brewster’s warbler (Vermivora leucobronchialis), yang kemudian kawin dengan Chestnut-sided warbler (Setophaga pensylvanica) dan sukses bereproduksi.

Sebetulnya, burung hibrida seperti ibu warbler tersebut bukan hal yang mengejutkan. Brewster’s warbler, misalnya, telah dikenal sejak 1874. Akan tetapi, ini adalah kali pertama seekor burung ditemukan sebagai hasil hibrida dari tiga spesies sekaligus.

Baca juga: Mengapa Gerombolan Burung Kecil Bahayakan Penerbangan?

Burung ini pertama kali ditemukan oleh seorang pengamat burung Lowell Burket pada Mei 2018. Ketika mengamati video yang diambilnya, Burket menemukan sebuah keanehan Burung tersebut memiliki warna bulu mirip seperti sayap emas (Vermivora chrysoptera) dan sayap biru (Vermivora cyanoptera), tetapi nyanyiannya menyerupai Chestnut-sided warbler.

Dia kemudian melaporkan temuannya ke situs eBird milik Cornell Lab of Ornithology dan mendapatkan respons dari Toews.

Toews kemudian mengukur burung tersebut dan mengambil sampel darahnya untuk diteliti lebih lanjut. Hasil penelitian Toews yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters mengonfirmasikan dugaan Burket.

Tanda ancaman

Cornell Lab of Ornithology Hibrida tiga spesies

Namun, temuan ini bukan pertanda yang bagus bagi warbler. Hibridisasi tiga spesies ini diduga terjadi karena tidak cukupnya pasangan kawin untuk burung-burung ini. Akibatnya, mereka harus mencari spesies lain untuk bereproduksi.

Toews mengatakan, hibridisasi ini terjadi dalam populasi warbler sayap emas yang sedang mengalami penurunan signifikan. Ini menunjukkan bahwa betinanya mungkin berupaya sebaik mungkin dalam situasi yang buruk.

“Temuan ini juga menunjukkan bahwa warbler secara umum masih kompatibel secara genetis walaupun mereka telah berevolusi untuk memiliki penampakan yang berbeda-beda,” katanya lagi.

Pada saat ini, Toews belum bisa memastikan apakah hasil hibridisasi tiga spesies tersebut akan mampu bereproduksi lagi. Bisa jadi burung tersebut dianggap terlalu aneh oleh burung-burung lainnya dan harus menjalani seumur hidupnya sendirian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau