Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biasanya Berebut, Hyena dan Macan Tutul Ini Justru Berbagi Mangsa

Kompas.com - 09/11/2018, 09:18 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Saling memangsa atau berebut makanan merupakan hal yang biasa terjadi di alam liar. Tapi bagaimana jika ada dua predator berbeda justru berbagi makanan?

Inilah yang terjadi di Cagar Alam Sabi Sand, Afrika Seatan. Pasangan tak biasa, seekor hyena dan seekor macan tutul, justru berbagi makanan curian mereka.

Mulanya, seekor macan tutul betina dan anaknya berhasil membunuh seekor nyala bertanduk spiral, sejenis antelop. Tak selang lama dari tangkapan tersebut, pasangan tak biasa itu muncul.

Keduanya mengusir induk macan tutul dan anaknya. Uniknya, kedua pemangsa ini kemudian berbagi bangkai nyala tersebut.

Hyena melahap dan menelan potongan besar daging nyala itu secepat mungkin. Tak mau kalah, macan tutul mengikuti tingkat konsumsi hyena yang mengesankan.

Bahkan, hidung mereka hampir bertemu saat berpesta dengan nyala curian itu.

Fenomena tak biasa ini dipergoki oleh penjaga satwa liar Tristan Dicks. Dicks kemudian merekamnya dan menggunggahnya dalam WildEarth safariLIVE.

"Saya dapat meyakinkan Anda, ini tiak normal," ungkap Dicks dikutip dari National Geographic, Senin (05/11/2018).

Kompromi Para Predator

Seperti yang disebutkan oleh Dicks, pemandangan itu memang tidak biasa. Ini justru menunjukkan kompromi mengejutkan antara dua predator puncak.

"Keduanya memiliki lebih banyak keuntungan dengan berbagi mangsa daripada berjuang untuk mendapatkan mangsanya seorang diri," kata Guy Balme, direktur senior program macan tutul di Panthera, organisasi konservasi kucing liar global.

Baca juga: Mengapa Dua Macan Tutul Betina Ini Kawin dengan Pejantan yang sama?

"Ini adalah macan tutul jantan muda yang tidak memiliki kepercayaan dari orang dewasa untuk mengusir pengganggu," imbuhnya.

Menurut Balme, sangat tidak masuk akal bagi macan tutul tersebut untuk bertarung. Itu karena ia berpotensi akan terluka oleh hyena.

"Jika ia terluka, tidak akan ada yang mempercayainya lagi," ujar Balme.

Untuk hyena sendiri, keberadaan kucing tak berpengalaman itu membuatnya mendapatkan makanan gratis. Itu membuat pemangsa cepat itu bisa menoleransi keberadaan macan tutul.

Interaksi Sosial

Selain sebagai bentuk kompromi, pemandangan itu menunjukkan adanya interaksi sosial para predator. Terlebih, selama ini kita mengetahui bahwa macan tutul hewan penyendiri atau soliter.

"Macan tutul terhabituasi di Sabi Sand tentu saja menunjukkan kepada kita bahwa macan tutul jauh lebih sosial daripada yang diasumsikan," ucap Balme.

"Hanya di tempat seperti Sabi Sand, di mana macan tutul sangat toleran terahadap kendaraan, kita bisa melihatnya dengan interval mereka berinteraksi," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com