Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Kanker Payudara, Pemeriksaan Apa Sih yang Paling Tepat?

Kompas.com - 25/09/2018, 17:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Banyak rumah sakit dan laboratorium klinik kini menawarkan beragam pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara, mulai ultrasonografi (USG), mamografi, hingga pemeriksaan genetik.

Nah, mana sebenarnya pemeriksaan yang paling tepat? Apakah yang paling mahal selalu yang paling bagus?

Dr Rachmawati Sp B (K) Onk., konsultan kanker dari Rumah Sakit Pondok Indah di Bintaro Jaya mengungkapkan, tepat tidaknya pemeriksaan tergantung pada densitas payudara dan faktor keturunan.

Pada perempuan usia muda, USG saja sudah cukup.

Sebabnya, pada perempuan muda, densitas atau kepadatan payudara masih tinggi sehingga kelainan payudara akan terlihat dengan USG. Biasanya, kelainan yang terlihat sudah dalam bentuk benjolan.

"Kalau pakai mamografi malah kelihatan putih semua," katanya dalam diskusi yang diadakan Rumah Sakit Pondok Indah pada Selasa (25/9/2018).

Sebaliknya, pada perempuan berusia 40 tahun ke atas, pemeriksaan paling tepat adalah mamografi. Pasalnya, densitas payudara lebih rendah sehingga bibit-bibit kanker akan terlihat jelas dengan mamografi.

Semakin tua, perempuan berpeluang mengetahui kanker payudara lebih awal.

Dengan mamografi, kanker bisa terdeteksi pada stadium 0, saat masih berupa karsinoma in situ, berupa bintik-bintik putih pada sel payudara.

Baca juga: Pria, Ketahuilah bahwa Kanker Payudara Juga Bisa Menyerang Anda

Lantas, kapan perempuan memerlukan pemeriksaan genetik?

Dr Rachmawati mengatakan, "Hanya perempuan yang kerabat dekatnya memiliki kanker payudara saja yang perlu pemeriksaan genetik."

Salah satu yang diperiksa dalam pemeriksaan genetik adalah mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.

Jika memiliki mutasi pada gen BRCA1, potensi terkena kanker payudara menjadi 80 persen. Sementara bila punya mutasi pada gen BRCA2, potensi kankernya 72 persen.

Dr Rachmawati menuturkan, pemeriksaan dalam bentuk USG dan mamografi sebaiknya dilakukan 3 tahun sekali.

Perempuan yang wajib memeriksakan diri bukan hanya yang muda, tetapi juga yang paruh baya, sudah menopause, dan bahkan lanjut usia.

"Di luar negeri, peak kasus kanker payudara justru pada usia 70 tahun," katanya.

Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak yang menimpa perempuan. Kejadiannya mencapai 148 kasus per 100.000 penduduk.

Laki-laki juga perlu untuk mamografi. "1 dari 10 kasus kanker payudara adalah laki-laki," kata dr Rachmawati.

Baca juga: Awas, Kandungan Kosmetik Ini Terkait dengan Kanker Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau