Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ensiklopedia Ini Ungkap Peran Pembusukan bagi Bumi

Kompas.com - 20/09/2018, 17:32 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya bila hewan yang mati di jalanan tidak membusuk? Bagaimana jika ikan paus yang mati di tepi pantai tidak terurai dan tetap seperti itu selamanya?

Tentunya jika ini benar-benar terjadi, akan sangat menjijikan untuk dilihat. Namun terlepas dari itu, Bumi juga akan kehilangan elemen kunci yang terkandung dalam hewan tersebut.

Dipaparkan dalam jurnal Ecological Monographs, para ilmuwan dari Michigan State University menguraikan kontribusi atau sumbangan yang diberikan hewan atau tumbuhan dalam proses dekomposisi pada ekosistem.

Studi ini juga membentuk sebuah ensiklopedia tentang nekrobiome (kumpulan organisme yang membantu penguraian makhluk hidup) yang menjembatani berbagai aspek teori ekologi berbeda dan juga mempromosikan pentingnya kematian dalam ekosistem.

Baca juga: Anggrek Hantu Baru dari Indonesia, Suka Kegelapan dan Berbau Busuk

Penelitian ini juga secara efektif menetapkan kerangka kerja yang digunakan untuk memeriksa tanaman yang membusuk dan hewan sambil menjawab perbedaan dasar dan mekanisme mereka.

"Dekomposisi sangat penting, namun tidak ada standar kerangka kerja untuk mengkonseptualisasikan interaksi kompleks dan dinamis baik dekomposisi pada tumbuhan dan hewan, yang membatasi pemahaman komprehensif kita tentang pembusukan," ujar Eric Benbow dari Michigan State University seperti dilansir dari Science Daily, Rabu (12/09/2018).

Benbow menambahkan, mengetahui bagaimana dekomposisi yang dilakukan necrobiome berinteraksi satu sama lain dan bagaimana mereka mengontrol nutrien dan pendauran karbon dapat mengantarkan pada hal yang fundemantal dalam pengetahuan ekosistem.

Baca juga: Temuan Baru, Kutu Busuk Sebabkan Masalah Kesehatan

Dalam artikel yang dipublikasikan di New York Times, sebuah petir yang menewaskan 300 ekor lebih rusa di Norwegia ditemukan memancing kehadiran karnivora seperti burung pemakan bangkai yang nantinya menciptakan sebuah keragaman baru di wilayah tersebut.

Jen Pechal yang juga dari universitas yang sama menyebut fenomena ini sebagai pulau dekomposisi yang melahirkan keragaman besar dalam waktu yang singkat.

Dekomposisi oleh necrobiome dalam komunitas ilmiah juga membuka pintu untuk penelitian terbaru. Misalnya, tentang konsep penyulingan minuman keras dan keamanan pangan.

Dalam sebuah produksi yang biasanya bahan tidak terpakai diposisikan sebagai limbah, para peneliti mungkin dapat melihat melalui sisi lain untuk menciptakan sebuah produk baru.

"Penelitian kami dan penelitian ini menetapkan bahasa umum dan alat-alat konseptual yang dapat mengarah pada penemuan produk baru. Kami mengeliminasi bahan organik dan mengubahnya menjadi produk bernilai tambah yang dapat menambah siklus pangan dunia,” ujar Benbow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com