KOMPAS.com - Beberapa orang pernah merasa sangat pusing, ketika tiba-tiba bangun dari tidur atau berdiri. Selain tekanan darah rendah, sebenarnya ini adalah tanda dari penyakit mematikan.
Menurut studi yang terbit di Neurology, Rabu (25/7/2018), ada korelasi kuat antara pusing saat tiba-tiba bangun dengan risiko demensia. Bahkan, orang dalam kategori ini juga dua kali lebih mungkin mengalami stroke di kemudian hari.
Sensasi pusing saat tiba-tiba bangun atau berdiri dikenal dengan istilah hipotensi ortostatik (OH).
Baca juga: Bisakah Kita Jatuh Sakit karena AC? Ahli Menjawab
"Hipotensi ortostatik telah dikaitkan dengan penyakit jantung," kata penulis utama Dr Andreea Rawlings dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dalam sebuah pernyataan dilansir IFL Science, Senin (30/7/2018).
"Dari situ, kami penasaran apakah bentuk tekanan darah rendah ini juga berkaitan dengan masalah otak, khususnya demensia," imbuhnya.
Sejumlah lembaga Amerika termasuk Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, Maryland, telah menganalisis 11.709 orang yang rata-rata berusia 54 tahun.
Semua peserta diminta untuk berbaring selama 20 menit dan mereka kemudian diminta bangun dengan gerakan halus dan cepat.
Sebelum dan sesudah peserta berdiri, tekanan darahnya diukur oleh tim peneliti.
Dari sini, ahli menemukan ada 1.068 orang yang mengembangkan demensia dan 842 orang mengalami stroke karena aliran darah ke otak tersumbat (iskemik).
Rawlings dan timnya juga menemukan, peserta yang mengembangkan demensia sebagian besar memiliki gejala hipotensi ortostatik.
Selain itu, mereka dengan hipotensi ortostatik juga dua kali lebih mungkin mengembangkan stroke iskemik.
"Mengukur hipotensi ortostatik pada usia paruh baya mungkin adalah cara baru untuk mengidentifikasi orang-orang yang perlu dimonitor secara hati-hati untuk demensia dan stroke," kata Rawlings.
"Saya harap akan ada lebih banyak penelitian yang dapat lebih menjelaskan hubungan keduanya dan mencari pencegahannya," imbuhnya.
Baca juga: Pusing Saat Bangkit dari Duduk, Sains Jelaskan Sebabnya
Terkait temuan ini, NHS di Inggris mengaku masih ragu apakah hipotensi ortostatik secara langsung dapat meningkatkan risiko demensia,
"Penyebab dari korelasi juga belum jelas. Artinya, meski penelitian ini menarik tapi masih ada banyak hal yang perlu digali lagi," kata mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.