Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Juta Tahun Mendatang, Bagaimana Wujud Manusia?

Kompas.com - 30/07/2018, 12:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com — Pernahkah Anda membayangkan bagaimana wujud manusia satu juta tahun yang akan datang? Apakah manusia akan lebih tinggi, kecil, kurus, gemuk, atau memiliki warna kulit yang berbeda?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mungkin kita harus menengok ke masa lalu. Satu juta tahun yang lalu, wujud manusia berbeda dengan saat ini.

Wujud manusia sekarang tercipta berkat adanya evolusi.

Satu juta tahun lalu, Homo sapiens belum ada. Saat itu mungkin ada beberapa spesies manusia yang berbeda, termasuk Homo heidelbergensis.

Spesies tersebut memiliki kesamaan dengan Homo erectus dan manusia modern, tetapi anatomi yang lebih primitif dibandingkan Neanderthal yang muncul belakangan.

Selama 10.000 tahun terakhir, ada perubahan signifikan bagi manusia untuk beradaptasi.

Dari adaptasi mata pencarian saja, kehidupan berbasis pertanian membuat berlimpahnya makanan sehingga menyebabkan masalah kesehatan.

Untuk menyembuhkannya, manusia menggunakan berbagai ilmu pengetahuan. Contohnya, seperti mengobati diabetes dengan insulin.

Dari segi penampilan, manusia menjadi lebih gemuk dan, di beberapa area, lebih tinggi.

Lebih Kecil

Mungkin, nantinya, kita bisa berevolusi menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita membutuhkan lebih sedikit energi, kata Thomas Mailund, profesor bioinformatika di Aarhus University, Denmark.

Tubuh seperti ini akan berguna di planet yang sangat padat.

Baca juga: Studi Ungkap Arti Variasi Bentuk Puting Perempuan bagi Evolusi Manusia

Hidup bersama banyak orang adalah kondisi baru yang harus diadaptasi manusia. Seperti kembali ke zaman berburu dan meramu, ada beberapa interaksi yang harus dilewati manusia setiap hari.

Masuknya Teknologi

Mailund mengatakan bahwa kita dapat berevolusi dengan cara-cara yang membantu kita mengatasi hal ini. Mengingat nama-nama orang misalnya, bisa menjadi keterampilan yang jauh lebih penting.

Di sinilah teknologi masuk.

"Implan di otak akan memungkinkan kita mengingat nama-nama orang," kata Thomas.

"Kita tahu gen apa yang terlibat dalam membangun otak sehingga dapat mengingat nama-nama orang. Kita mungkin saja mengubahnya. Kedengarannya mungkin seperti fiksi ilmiah. Tapi kita bisa melakukannya sekarang," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com