Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan 1.000 Gen Baru yang Berhubungan dengan Kecerdasan

Kompas.com - 26/06/2018, 18:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Para ahli genetika Internasional berhasil mengidentifikasi lebih dari 1.016 gen yang terkait dengan kecerdasan, hampir sebagian besar belum diketahui dalam sains.

Persisnya, mereka menemukan 190 genomik lokus baru dan 939 gen baru yang berkaitan dengan kecerdasan.

Dipimpin ahli genetika statistik Danielle Posthuma dari Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, tim ini melakukan studi asosiasi genome (GWAS) pada hampir 270.000 orang dari 14 kelompok keturunan Eropa.

Baca juga: Temuan Baru, Kesehatan Pria Pengaruhi Kecerdasan Anak

Semua responden berpartisipasi dalam tes neurokognitif untuk mengukur kecerdasan, kemudian peneliti membandingkan nilai tes dengan variasi dalam DNA responden yang disebut polimorfisme nukleotida tunggal (SNP). Dari sinilah ahli melihat gen mana yang berhubungan erat dengan kecerdasan.

Dari sembilan juta lebih mutasi yang terdeteksi dalam sampel, tim Posthuma mengidentifikasi 205 wilayah kode DNA dan 1.016 gen spesifik (77 di antaranya telah ditemukan sebelumnya) yang terkait dengan kecerdasan.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Nature Genetics, Senin (25/6/2018), gen terkait kecerdasan juga berhubungan dengan kesehatan kognitif secara keseluruhan.

Kesimpulan itu ditemukan setelah ahli menganalisis korelasi negatif penyakit Alzheimer, gangguan perhatian atau hiperaktif, gejala depresi, dan skizofrenia.

Namun, gen kecerdasan itu juga berkorelasi dengan peningkatan gejala autisme dan umur panjang. Artinya, orang yang memiliki dasar genetik kecerdasan tinggi mungkin akan hidup lebih lama.

"Hasil kami menunjukkan tumpang tindih dalam proses genetik yang terlibat fungsi kognitif, sifat neurologis, dan psikiatri. Ini memberikan bukti sugestif asosiasi penyebab yang dapat mendorong korelasi ini," tulis para peneliti dilansir Science Alert, Senin (25/6/2018).

"Hal ini penting untuk memahami dasar biologis fungsi kognitif, gangguan neurologis, dan kejiwaan terkait," imbuh tim ahli.

Baca juga: Ilmuwan China Rekayasa Otak Monyet untuk Pahami Gangguan Autisme

Temuan baru ini sebenarnya menindaklanjuti studi yang dilakukan Posthuma tahun lalu.

Saat itu, para peneliti hanya berhasil mengidentifikasi 40 gen baru terkait kecerdasaan, sehingga hasil studi tahun ini menunjukkan peningkatan besar untuk membuka basis genetika terkait kecerdasaan.

Meskki butuh waktu untuk meneliti implikasi sepenuhnya, tim mengatakan studi ini adalah petunjuk baru dan hipotesis fungsional yang dapat diuji untuk mengungkap neurobiologi dan neurotisme yang mungkin akan berguna di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com