Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Sinar Laser dari "Pointer", Mata Anak Ini Terancam Buta

Kompas.com - 22/06/2018, 20:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hindari menatap langsung sinar laser dari alat pointer yang sering digunakan dalam sebuah presentasi. Risikonya bisa fatal. 

Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun di Yunani harus menjalani perawatan serius dari dokter karena menatap sinar laser yang keluar dari sebuah pointer terlalu lama.

Menurut para ahli di National Eye Institute, ada lubang cukup besar di makula mata sebelah kiri anak tersebut. Makula adalah bagian dari retina yang mengatur penglihatan pusat atau kemampuan untuk melihat objek dengan lurus.

Kasus yang terbit di The New England Journal of Medicine, Rabu (20/6/2018), menjelaskan, anak itu berulang kali menatap sinar laser yang berwarna hijau dari alat peraga presentasi. 

Baca Juga: Ingin Ubah Warna Mata, Model Argentina Kehilangan Penglihatan

Tes medis mengungkapkan, kondisi mata sebelah kanan anak tersebut normal, yaitu 20/20. Namun, mata sebelah kirinya tercatat hanya 20/100.

Menurut ahli dari American Optometric Association, mata manusia dengan penglihatan 20/100 harus berdiri 6 meter untuk melihat sesuatu yang dapat dilihat dengan jarak 10 meter oleh mata normal.

Menurut laporan, kerusakan mata sebelah kiri anak tersebut cukup parah dan tindakan operasi juga belum memberikan hasil menggembirakan bagi kemampuan pengelihatan anak itu.

Baca Juga: Kerutan di Sekitar Mata Ternyata Cerminan Perasaan Kita

Menurut Food and Drug Administraton (FDA) di Amerika, energi yang dikeluarkan oleh sinar laser lebih berbahaya daripada ketika kita menatap langsung Matahari.

Walaupun daya maksimum untuk alat pointer laser sudah diatur, yaitu 5 miliwatt; para ahli di American Academy of Ophthalmology masih banyak menemukan alat yang tidak mencantumkan keterangan tersebut dengan jelas dan membuat konsumen kebingungan.

Lebih parahnya lagi, pointer dengan daya yang melebihi aturan dapat dengan mudah dibeli melalui internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com