Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kita Menguap, dan Mengapa Menguap Itu Menular

Kompas.com - 22/06/2018, 18:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Sumber

Oleh Mark Schier* dan Yossi Rathner**

KOMPAS.com - Coba bayangkan: Anda sedang menyetir di jalan tol pada jam 2 siang yang terik, dan Anda sangat berharap untuk segera sampai di tujuan. Anda berusaha untuk tetap terjaga tapi rasa kantuk datang menyerang.

Akibatnya Anda menguap, lalu duduk lebih tegak di kursi pengemudi, mungkin Anda gelisah sedikit dan bertindak laku dengan harapan dapat meningkatkan gairah Anda.

Apakah ini tujuan orang menguap? Menguap pada umumnya dipicu oleh beberapa hal, termasuk kelelahan, demam, stres, obat-obatan dan alasan sosial dan psikologis. Antara satu orang dengan yang lainnya penyebabnya beda-beda.

Pertanyaan tentang mengapa kita menguap menimbulkan sejumlah kontroversi mengejutkan tentang sebuah hal yang sepele. Kami tidak memiliki bukti yang dapat mengarahkan kami pada alasan yang tepat mengapa orang menguap.

Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa orang menguap. Ini termasuk meningkatkan kewaspadaan, mendinginkan otak, dan teori evolusi menjelaskan bahwa menguap untuk mengingatkan orang lain dalam kelompok Anda bahwa Anda terlalu lelah untuk terus awas, dan orang lain harus mengambil alih.

1. Membantu kita terjaga

Menguap datang seiring dengan meningkatnya rasa kantuk. Hal ini menjadi hipotesis di balik mengapa orang menguap. Menguap juga dihubungkan dengan meningkatnya aktivitas dan gerakan peregangan. Meningkatnya gerakan tubuh mungkin membantu kita tetap awas di kala tekanan rasa kantuk meningkat.

Juga, otot-otot tertentu di telinga (otot tensor tympani) diaktifkan selama menguap. Hal ini memicu pengaturan ulang rentang gerakan dan sensitivitas gendang telinga dan pendengaran, yang meningkatkan kemampuan kita untuk memantau dunia di sekitar kita setelah kita mungkin kehilangan kesadaran sebelum menguap.

Selain itu, membukanya bola mata dan pembilasan lensa mata mungkin akan menyebabkan peningkatan kewaspadaan secara visual.

2. Mendinginkan Otak

Teori lain mengapa kita menguap adalah hipotesis termoregulasi yang menunjukkan bahwa menguap mendinginkan otak. Menguap menarik udara dingin ke dalam mulut, yang kemudian mendinginkan darah menuju otak.

Pendukung teori ini mengklaim peningkatan suhu otak terjadi sebelum menguap, dengan penurunan suhu terjadi setelah menguap.

Namun penelitian yang memunculkan teori ini hanya menunjukkan menguap berlebihan terjadi ketika suhu otak dan tubuh sedang mengalami peningkatan. Penelitian tersebut tidak mengatakan bahwa menguap memiliki tujuan untuk mendinginkan.

Orang menguap semakin sering ketika eksperimen membuat demam buatan, yang menunjukkan korelasi antara suhu tubuh hangat dan menguap. Namun tidak ada bukti yang mengacu bahwa menguap untuk mendinginkan tubuh–hanya bahwa penghangatan suhu tubuh memicu menguap.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com