Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobosan Baru, Cangkok Sel Punca Bisa Selamatkan Janin dari Talasemia

Kompas.com - 08/06/2018, 20:07 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Futurism

KOMPAS.com - Secara statistik, bayi Elianna memiliki sedikit peluang untuk bertahan hidup. Selama USG, dokter yang menangani kehamilan Nichelle Obar, ibu Elianna, menyadari jika janin yang dikandung perempuan tersebut mengalami kelainan darah.

Kelainan itu disebut Talasemia Alfa Mayor. Biasanya, janin dengan kondisi tersebut tidak akan selamat dan enderung meninggal dunia sebelum atau sesaat setelah dilahirkan.

Namun, apa yang terjadi diluar dugaan. Elianna sekarang justru berada di rumah dengan orangtuanya di Hawaii.

Ternyata, Elianna menjadi pasien uji coba transplantasi sel induk pada janin yang pertama kali di dunia.

Empat bulan setelah prosedur, Obar dapat melahirkan seorang bayi perempuan yang tampaknya sehat.

Baca juga: Cegah Penderita Baru, Kemenkes Rumuskan Aturan Skrining Talasemia

Talasemia Alfa Mayor sendiri merupakan kelainan genetik yang mencegah darah memproduksi cukup protein hemoglobin. Tanpa itu, sel darah merah tidak dapat secara efektif membawa oksigen ke sel-sel tubuh.

Janin dengan Talasemia Alfa Mayor dapat mengalami pembengkakan yang mengancam jiwa, anemia berat, pembesaran organ, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.

Umumnya, jika menemui kasus seperti ini, dokter akan memberikan transfusi darah pada janin yang terkena Talasemia Alfa Mayor pada semester kedua kehamilan. Jika cara tersebut bekerja, maka janin akan bertahan hidup. Namun, transfusi itu akan berlanjut selama sisa hidupnya.

Cara lainnya, bayi bisa menjalani transplantasi sumsum tulang dengan mengambil sel-sel induk dari sumsum tulang belakang donor untuk ditempatkan di beberapa titik selama masa kanak-kanak mereka.

Namun, kendalanya adalah sangat sulit menemukan donor yang sesuai dengan pasien. Belum lagi prosedurnya berisiko untuk membawa komplikasi tambahan.

"Jika Anda melakukan transplantasi sel induk setelah bayi lahir, Anda akan memberikan bayi banyak obat beracun dan itu bisa menyebabkan penyakit sendiri," katanya.

Baca juga: Kisah Dhona Rifana, Penyintas dan Guru Talasemia

Akan tetapi, terobosan baru terjadi pada kasus Elianna.

Para dokter di rumah sakit UCSF Benioff Children's di San Francisco melakukan transfusi darah, tetapi salah satu transfusi itu mengandung sedikit tambahan, yakni sel-sel induk darah yang diambil dari sumsum tulang ibunya.

"Harapannya, metode ini akan mengantarkan sel induk darah ke sumsum tulang dan memproduksi sel darah merah baik yang kemudian dapat membawa oksigen dan mengobati anemia yang dialami janin," kata Tippi MacKenzie, dokter yang melakukan transplantasi Elianna.

Penggunaan sel ibunya sendiri juga membuat janin akan lebih toleran sehingga dokter dapat melakukan transplantasi tanpa khawatir tentang sistem kekebalan penerima yang menolak perawatan.

Sejauh ini, pendekatan pengobatan sel induk dalam rahim tampaknya sukses. Elianna lahir setelah masa kehamilan 37 minggu. Semua tanda menunjukkan bahwa ia merupakan bayi perempuan yang sehat.

Meski begitu, semua pihak memang masih menunggu. Sebab, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah pengobatan sel induk ini menyembuhkannya dari Talasemia Alfa Mayor.

Jika memang terjadi, pengobatan ini dapat menyelamatkan nyawa serta masa depan anak Talasemia Alfa Mayor dari gangguan kronis yang harus dihadapi seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com