Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Taman Nasional Indonesia Diusulkan Jadi Cagar Biosfer Dunia

Kompas.com - 30/05/2018, 20:46 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Indonesia akan mengusulkan tiga taman nasional menjadi cagar biosfer dunia kepada UNESCO. Dengan ini, taman nasional yang menjadi cagar biosfer yang tercatat menjadi 14.

Tapi, apa arti penetapan status cagar biosfer ini pada konservasi lingkungan?

Pada April lalu, Gunung Rinjani ditetapkan sebagai geopark dunia oleh organisasi di bawah PBB yang mengurusi pendidikan, keilmuan dan Kebudayaan, UNESCO.

Tak lama kemudian, Taman Nasional Gunung Rinjani yang menaungi gunung tertinggi kedua di Indonesia diusulkan menjadi cagar biosfer dunia.

Menurut ahli geologi yang juga ketua tim pengajuan geopark Rinjanji, Heryadi Rachmat, pengusulan Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai cagar biosfer dunia memang sudah menjadi program pemerintah.

"Itu memang sudah menjadi programnya provinsi, LHK mencanangkan itu karena memang statusnya yang sudah menjadi kawasan konservasi, ya sebagai taman nasional, hutan lindung kemudian sekarang menjadi UGG, Unesco Global Geopark," ujar Heryadi kepada BBC Indonesia, pekan lalu.

Selain Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Berbak Sembilang di Sumatra Selatan dan Jambi, serta Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum di Kalimantan Barat pula diusulkan menjadi cagar biosfer.

Pakar biologi konservasi dari Universitas Indonesia, Jatna Supriatna menuturkan keistimewaan Taman Nasional Berbak Sembilang lantaran daerah rawa itu menjadi tujuan migrasi burung-burung dari berbagai wilayah di dunia, termasuk dari Siberia.

"Tapi di situ dikelilingi oleh banyak sekali perusahaan, masyarakat yang merambah. Ini maksudnya supaya mereka ikut terlibat di dalam Berbak itu," cetusnya.

Baca juga: Ekosistemnya Rusak, Taman Nasional Komodo Jadi Perhatian UNESCO

Bagaimana dengan Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum yang terletak di hulu Sungai Kapuas?

Jatna yang puluhan tahun menggeluti bidang konservasi lingkungan menuturkan danau ini merupakan pusat dari Sungai Kapuas.

Sentarum bukanlah danau yang tunggal, namun mosaik dari sekitar 80 danau beragam ukuran. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada 1999.

Dengan luas 132.000 hektare, Taman Nasional Danau Sentarum menyandang status lahan basah terluas kedua di Asia.

"Dia betul-betul banyak mempengaruhi kehidupan, di situ banyak masyarakat yang harus terlibat," ujar dia.

Langkah Tepat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com