Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biohacker" yang Suntik Sendiri Obat Herpes Buatannya Ditemukan Tewas

Kompas.com - 02/05/2018, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Seorang CEO Startup biomedis ditemukan meninggal dunia. Sebelumnya, pria ini memicu kontroversi ketika dia menyuntik dirinya sendiri dengan pengobatan herpes buatannya.

Aaron Traywick, CEO Ascendance Biomedical ditemukan tewas pada Minggu (29/04/2018) waktu setempat. Dia ditemukan di ruang spa di Washington, DC.

Traywick ditemukan di tangki flotasi. Tangki flotasi adalah tabung kedap suara yang diisi dengan air asin pada suhu tubuh yang digunakan untuk melakukan terapi "pengurangan sensorik".

Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kematian Traywick. Apakah terkait dengan terapi tersebut atau hal lain.

Baca juga: Pertama di Dunia, Bocah Ini Tak Lagi Buta Setelah Lakukan Terapi Gen

Pada Oktober 2017 lalu, Traywick membuat kontroversi dengan mendemonstrasikan langsung terapi gen yang disebut untuk HIV.

Dilansir dari Live Science, Selasa (01/05/2018), pengobatan tersebut belum teruji meski pernah diberikan pada sukarelawan lain yang punya HIV, Tristan Roberts.

Setelah mendapat suntikkan tersebut, Roberts justru mendapati hasil viral load-nya naik bukan menurun. Tes viral load adalah tes untuk mengukur jumlah virus dalam darah.

“Aaron adalah seorang visioner yang bersemangat. Dia tampaknya tidak pernah lelah karena dia membawa orang bersama-sama untuk bekerja pada beberapa tantangan yang paling mengesankan yang dihadapi umat manusia, ”kata Roberts dalam sebuah pernyataan dikutip dari Vice, Selasa (01/04/2018).

“Sementara banyak orang dalam bidang biohacking tidak setuju dengan metodenya, tapi tidak ada yang meragukan niatnya,” imbuh Roberts.

Tak lama setelah demonstrasi tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan peringatan tentang penggunaan terapi gen yang belum teruji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com