Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Warga, BNPB Bangun Desa Tangguh Bencana di Pandeglang

Kompas.com - 12/04/2018, 18:54 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membentuk desa tangguh bencana di Pandeglang, Banten.

Hal ini sampaikan dari Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan dalam acara diskusi yang digelar Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Rencana tersebut terlontar oleh Lilik ketika dimintai pertanggungjawaban oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Pandeglang, Hamdi Mani, terkait ribut-ribut isu tsunami 57 meter yang berpotensi di Pandeglang.

“Lalu ini (lembaga terkait) pertanggungjawabannya dalam bentuk apa?” tanya Hamdi.

Desa tangguh bencana yang dirancang oleh BNPB di Pandeglang akan menyasar warga dan para nelayan di sana supaya lebih tanggap dan waspada terhadap bencana, tidak hanya tsunami. Pasalnya, daerah tersebut tergolong rawan bencana secara kondisi geografis.

Ketika bencana melanda, masyarakat diharapkan paham evakuasi. Dengan demikian, kesiapsiagaan masyarakat akan terbentuk. “Ini yang kita akan bangun kepada masyarakat,” kata Lilik.

Desa tangguh bencana tersebut diharapkan akan terwujud pada tahun ini. Bukan hanya warga yang dilibatkan dalam program ini, namun pemangku kepentingan dan kekuasaan di daerah tersebut seperti Kapolres, Polda, BPPT, dan MUI juga diikutsertakan.

Dalam program ini, nelayan akan diberikan edukasi sesuai kondisi di Pandeglang yang punya kawasan laut. Kemampuan alami warga pesisir untuk mengetahui kenaikan kondisi air laut akan ditingkatkan lewat pelatihan oleh BNPB.

"Kita realisasikan tahun ini, kita berharap dukungan dari semua pihak,” ujarnya.

Baca juga : Setelah Tahu Skenario Tsunami 57 Meter, Apa yang Harus Dilakukan?

Dalam acara tersebut, hadir pula perwakilan nelayan yakni Nawawi, Ketua Paguyuban Nelayan Pandeglang. Nelayan mengaku resah dengan isu potensi tsunami yang dipelintir menjadi prediksi tsunami.

Upaya BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), M. Riyadi menambahkan, terkait potensi tsunami sebenarnya sudah ditanggulangi oleh BMKG di Pandeglang.

Sirine penanda tsunami telah terpasang di Pandeglang. BMKG pun telah berkali-kali melakukan sosialisasi tentang informasi tersebut kepada masyarakat. “Kami sudah beberapa kali penyuluhan dengan tokoh masyarakat,” ujarnya.

BMKG juga telah memiliki Warning Receiver System (WRS) yang merupakan perangkat untuk menyebarkan informasi terkait tsunami melalui komputer BMKG ke komputer institusi interface.

Data tersebut bisa terhubung ke pemerintah, lembaga daerah setempat, aparat keamanan, dan media massa.

“Kita juga ada link di Polri dan TNI,” imbuhnya.

Baca juga : Ramai Kabar Tsunami 57 Meter, Nelayan Pandeglang Merugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com