Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Buktikan, Remaja Bertingkah Bukan karena Pubertas

Kompas.com - 23/03/2018, 07:05 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa peralihan dari anak ke remaja seringkali ditandai dengan perubahan perilaku. Masyarakat kerap menyangka bahwa itu adalah hasil pengaruh hormon reproduksi.

Ternyata, hal ini berhasil disangkal lewat penelitian terbaru oleh Asisten Profesor di Departemen Psikologi Universitas Buffalo, Matthew Paul, yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology.

Dalam penelitian itu, Paul menggandeng Clemens Probst dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, Geert de Vries yang seorang profesor di Universitas Georgia State, dan Lauren Brown yang seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Buffalo.

“Perubahan perilaku sosial selama masa remaja sepertinya tidak dipengaruhi hormon pubertas. Itu semua tidak dipicu oleh pubertas, jadi jangan salahkan hormon,” ujar Paul dilansir dari Science Daily, Kamis (22/3/2018).

Baca juga : Di Desa Terpencil Ini, Anak Laki-laki Baru Punya Penis Saat Puber

Tim peneliti menyimpulkan hal itu setelah mengadakan percobaan terhadap hamster Siberia. Mereka sengaja memilih hamster karena pubertas dan masa remaja pada manusia terjadi berbarengan, sedangkan pada hamster Siberia tidak.

Untuk diketahui, hamster Siberia dibedakan dalam dua golongan.

Pertama, jenis yang lahir pada permulaan musim kawin. Jenis ini mengalami pubertas dini dan bisa bereproduksi pada tahun itu juga. 

Sementara itu, jenis kedua adalah yang lahir di penghujung musim kawin. Pubertas yang dialami jenis hamster ini harus tertahan sementara sehingga tidak bisa melahirkan pada pertengahan musim dingin.

Baca juga : Fenomena Sexting pada Remaja, Bagaimana Orangtua Mengatasinya?

Para peneliti lantas membatasi jumlah cahaya yang terpapar ke hamster tersebut. Tujuannya agar periode pubertas hamster bisa dikendalikan. Hasilnya, pubertas hamster jenis pertama datang pada umur 30 hari, sedangkan pubertas hamster jenis kedua saat berusia sekitar 100 hari.

Dua jenis hamster tersebut kemudian diamati perilakunya. Hal ini untuk mengetahui apakah memang betul perilaku yang berubah tergantung pada pubertas. Peneliti menandai tahapan perubahan dari bermain ke dominasi sosial yang biasanya menjadi ciri remaja, termasuk pada hamster.

“Bermain adalah perilaku penting dalam banyak spesies, terutama mamalia," kata Paul.

Rupanya, perubahan perilaku pada dua kelompok hamster tersebut pada waktu bersamaan, tidak dipengaruhi masa pubertas. Pada hamster jenis kedua, fase pergantian perilakunya telah berlangsung sebelum pubertas dimulai. Perubahan perilaku tidak harus berbarengan dengan masa pubertas.

Baca juga : Idealnya, Remaja Bermain Gawai Hanya Satu Jam Sehari

Apabila hormon reproduksi berperan dalam peralihan dari fase bermain ke dominasi sosial, seharusnya hamster jenis pertama mengalami transisi lebih awal, sedangkan hamster jenis kedua akan memasuki fase perubahan perilaku terlambat. Penelitian ini jelas menyangkal anggapan bahwa pubertas memengaruhi perubahan perilaku.

Penelitian ini sendiri dilatari oleh rasa keprihatinan melihat banyak remaja terjerumus memakai narkoba saat awal pencarian jati diri. Pada fase tersebut, remaja memilih bergaul dengan teman sebayanya daripada berinteraksi secara terbuka dengan keluarga. “Masa remaja adalah tahap perkembangan yang penting bagi individu,” kata Paul.

Temuan Paul dan rekan-rekannya ini diharapkan mampu membantu memahami perkembangan kesehatan remaja.

Pubertas dan remaja adalah dua hal yang secara biologis berbeda. Pubertas dimaknai sebagai tahapan seseorang memasuki masa bereproduksi yang ditandai dengan kemunculan tanda seksual sekunder dan penambahan hormon gonad. Sedangkan masa remaja tidak hanya melulu tentang pubertas, tetapi ada aspek perubahan kognitif, sosial, dan emosional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com