Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Temuan Ilmuwan Perempuan yang Mendunia Sekaligus Kerap Dilupakan

Kompas.com - 22/03/2018, 09:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah ilmuwan perempuan tak sebanyak laki-laki. Sedihnya, temuan mereka pun kerap dilupakan. Inilah beberapa temuan yang paling sering terlupa.

Penyaring kopi

Anda penggemar kopi? Sudah sepantasnya Anda berterima kasih kepada Melitta Bentz, ilmuwan dari Jerman. Sebagai penggemar kopi, Bentz merasa kesal saat melihat ampas kopi yang mengambang dan rasa pahit dari minumannya.

Pada tahun 1908, dirinya bereksperimen dengan melapisi cawan kopi yang sudah dia lobangi, dengan kertas saring. Bletz menemukan cara membuat saringan kopi. Setelah mendapatkan hak paten atas penemuannya, Bletz membuka perusahaan penyaring kopi.

Permainan Monopoli

Sebuah gambar menunjukkan rencana untuk papan nama Elizabeth Lizzie Magie, The Landlords Game.MARTIN BENNETT Sebuah gambar menunjukkan rencana untuk papan nama Elizabeth Lizzie Magie, The Landlords Game.

Pada tahun 1904, nama Elizabeth "Lizzie" Magie muncul dengan sebuah ide permainan yang diberi nama The Landlord's Game. Tujuan permainan tersebut adalah mengenalkan tentang ketimpangan ekonomi kepada masyarakat.

Lizzie membanderol hak paten permainannya seharga 500 dollar atau setara 6 juta rupiah kepada Parker Brothers. 

30 tahun kemudian, Charles Darrow mendesain ulang permaianan Lizzie tersebut dan mengganti namanya menjadi Monopoli.

Baca juga : Temuan Baru: Puasa Senin Kamis Bantu Turunkan Berat Badan

Darrow sama sekali tidak menyebut nama Lizzie atau permainan The Landlords Game, saat menjual hak patennya ke Parker Brothers pada tahun 1935.

Tahun 2015 akhirnya Lizzie mendapatkan penghargaan sebagai penemu Monopoli, yang ditulis sebuah buku berjudul The Monopolists: Obsession, Fury, and the Scandal Behind the World's Favorite Board Game.

Wiper mobil

Jeli dan kreatis, itulah yang bisa digambarkan dari sosok ilmuwan asal Alabama ini. Sekitar tahun 1902, Mary Anderson sedang melakukan perjalanan ke kota New York.

Di tengah perjalanan, terjadi kemacetan yang disebabkan sebuah mobil yang terpaksa berhenti karena kaca depan mobilnya penuh tumpukan salju.

Anderson segera membuat rancangan alat pembersih dari karet yang dikaitkan dengan tuas di dalam mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com