Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serat Karbon Bikin Beton Berpori Lebih Kuat dan Tahan Lama

Kompas.com - 03/03/2018, 10:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber EurekAlert

KOMPAS.com - Semua pengemudi atau pejalan kaki pasti pernah mengalami ini. Hujan deras mengguyur, tetapi airnya tidak cukup cepat mengalir ke selokan. Akibatnya, terjadi genangan di jalanan.

Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah ini adalah menggunakan menggunakan beton berpori. Akan tetapi, kebanyakan beton berpori yang ada saat ini tidak sekuat dan setahan lama beton tradisional, sehingga penggunaannya kurang maksimal.

Untuk menyelesaikan masalah ini, para peneliti dari Universitas Negeri Washington menambahkan serat karbon ke dalam formula beton berpori.

Baca Juga: BIG Detailkan Peta Rawan Banjir

Bahan komposit serat karbon ini sangat ringan dan kuat sehingga banyak industri besar seperti pembuatan sayap pesawat, mobil, hingga turbin menggunakannya. Akan tetapi, banyak perusahaan belum menemukan cara untuk mengolah limbah serat karbon ini.

Sejumlah peneliti yang dipimpin oleh Karl Englund dan Somayeh Nassiri mendaur ulang sampah serat karbon tersebut untuk ditambahkan ke dalam proses pembuatan beton.

Mereka mendapatkan sampah serat beton dari Boeing dan melakukan teknik penggilingan mekanik agar potongannya semakin kecil.

Hasilnya kemudian ditambahkan dalam campuran beton secara merata untuk meningkat daya tahan dan kekuatannya, serta membuat beton lebih mudah menyerap air.

Baca Juga: Lakukan Ini untuk Mencegah Penyakit Pasca-banjir

"Dari kekuatan kelenturan, hasilnya sangat bagus, sama dengan beton tradisional, tetapi beton masih cepat menyerap air," kata Nassiri, dikutip dari Eurekalert, Kamis (1/3/2018).

Walaupun hasilnya sangat menjanjikan dalam uji laboratorium, Nassiri berkata bahwa penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk menguji kekuatan beton baru ini di dunia nyata.

"Peneliti bekerja di laboratorium untuk mencari cara meningkatkan daya tahan dan kekuatan pori-pori beton. Langkah berikutnya adalah untuk mencari cara agar beton bisa digunakan secara luas," kata Nassiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber EurekAlert
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com