Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Keluarga dari 13 Juta Orang Dibuat, Untuk Apa?

Kompas.com - 02/03/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Silsilah keluarga merupakan hal yang cukup penting bagi seseorang. Dengan hal ini, kita bisa mengetahui siapa saja yang menjadi kerabat atau saudara.

Ketika digambarkan, silsilah ini biasanya menjadi sebuah bentuk yang disebut dengan pohon keluarga.

Namun, pernahkah Anda membayangkan seperti apa pohon keluarga terbesar di dunia?

Baru-baru ini, para peneliti mengumpulkan silsilah yang membuat pohon keluarga terbesar di dunia. Pohon keluarga ini melibatkan kehidupan sekitar 13 juta orang atau sekitar 11 generasi.

Baca juga: Kisah Nyata nan Langka, Keluarga Super yang Tak Bisa Rasakan Sakit

Pohon keluarga terbesar ini memungkinkan para peneliti untuk menggali sejarah silsilah Eropa dan Amerika Utara. Bahkan, data ini telah memberikan wawasan tentang 500 tahun pernikahan dan migrasi manusia yang melintasi Samudera Atlantik.

Dengan hal ini, para ilmuwan juga bisa menyelidiki peran gen dalam mempengaruhi kehidupan manusia.

Untuk mendapatkan pohon keluarga ini, para ilmuwan mengambil data silsilah yang tersedia untuk umum dalam platform online khusus silsilah keluarga.

"Melalui kerja keras banyak pakar silsilah yang ingin tahu tentang sejarah keluarga mereka, kami mengumpulkan banyak pohon keluarga dan munculah sesuatu yang unik," ungkap Profesor Yaniv Erlich, penulis senior penelitian ini dikutip dari The Independent, Kamis (01/03/2018).

Untuk penelitian mereka ini, profesor Erlich dan koleganya menganalisis data dari 86 juta profil Geni, sebuah platform khusus silsilah keluarga.

Untuk memastikan validitas dari data yang diambil secara online tersebut, para peneliti juga membandingkannya dengan data dari sekitar 80.000 sertifikat kematian yang dipegang oleh Departemen Kesehatan Vermont, AS.

Para peneliti kemudian menggunakan teori grafik matematika untuk mengatur data ini dan membuatnya menjadi sebuah pohon keluarga yang mencakup 13 juta orang.

Data tersebut juga mencerminkan demografi orang yang menggunakan Geni. Hasilnya, 85 persen pengguna Geni berasal dari Eropa dan Amerika Utara.

Saat ini, para peneliti menggunakan pohon keluarga tersebut untuk menganalisis tren historis seperti meningkatnya kematian selama perang dan lain sebagainya.

Baca juga: Ada Riwayat Kanker Payudara di Keluarga, Perlukah Tes Genetik?

"Kami berharap agar data ini bermanfaat bagi ilmuwan yang meneliti berbagai topik lainnya," kata ahli komputer dari Columbia University, AS tersebut dilansir dari Science Alert, Jumat (02/03/2018).

Selain melihat tren historis yang terjadi di Eropa dan Amerika, para peneliti juga menemukan bahwa pola migrasi dan pernikahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com