Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristekdikti Targetkan UI Masuk 200 Peringkat Dunia

Kompas.com - 01/03/2018, 17:34 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohammad Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, berharap agar peringkat Universitas Indonesia (UI) naik di kancah dunia.

UI, sebut Nasir saat ini berada pada peringkat 277 dari 500 besar kampus terbaik di dunia. Nasir berharap, peringkat tersebut akan naik menjadi 200 besar universitas terbaik di dunia.

Hal tersebut ia kemukakan dalam sambutannya saat peresmian laboratorium kampus terhubung di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), Depok pada Kamis (1/3/2018).

“Saat ini, tiga perguruan tinggi masuk 500 besar kampus terbaik di dunia. UI pada peringkat 277 dari 500 besar. ITB dan UGM mungkin di bawahnya. Harapannya, UI tidak hanya masuk 227, tapi berada dalam ranking 200 besar dunia. Sementara ITB pada peringkat 250 dan UGM pada rangking 300 besar. Target ini sampai pada tahun 2019,” ujarnya.

Baca juga : Mengapa Banyak Ilmuwan Indonesia yang Hengkang ke Luar Negeri?

Untuk mewujudkan target tersebut, Nasir meminta perguruan tinggi dalam negeri bekerja sama dengan kampus dunia, salah satunya di Amerika Serikat.

Ini mengingat kemajuan teknologi yang ada di Amerika Serikat, serta banyaknya universitas di negara tersebut yang telah masuk pada peringkat di 200 besar kampus terbaik di dunia.

Kolaborasi bisa dilakukan dalam bidang riset, apalagi saat ini dunia tengah menghadapi revolusi industri 4.0.

“Indonesia harus segera bangkit dari kelemahan-kelemahan yang ada, maka kita harus kolaborasi dengan perguruan tinggi lain,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Jason Donovan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Jason mengatakan, banyak potensi yang bisa dikembangkan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Salah satunya lewat pendidikan.

“Saya senang kami memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan Indonesia. Kami berharap dapat terus memperdalam dan mengembangkan kemajuan ilmiah antara Amerika Serikat dan Indonesia bersama-sama,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau