Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2018, 16:58 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang bilang sifat anak tunggal berbeda dengan mereka yang memiliki saudara kandung entah adik atau kakak.

Bila Anda memiliki saudara, tentu saat masih anak-anak sangat sering bertengkar, apapun masalahnya bisa diributkan. Meski begitu, Anda juga memberi perhatian pada kakak atau adik.

Segala pertengkaran dan persaingan untuk mendapat mainan sampai perhatian itulah yang sebenarnya memainkan peran penting dalam perkembangan anak.

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan psikolog asal Kanada dan Israel membuktikan bahwa anak-anak yang memiliki saudara kandung, cenderung memiliki sifat yang baik, hangat, dan lebih berempati.

Baca juga : Kita Semua Punya Saudara Beda Ibu, Sains Menjelaskannya

Penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Child Development, telah mengamati 452 anak-anak yang memiliki saudara berusia 18 bulan sampai empat tahun selama 1,5 tahun di Kanada. Peneliti juga melibatkan ibu mereka.

Semua aktivitas dan interaksi di dalam rumah direkam, sementara ibu diberi tugas menjawab kuesioner. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat empati pada saudara kandung.

Tak hanya melakukan pengamatan, peneliti pun melakukan tes empati langsung pada saudara kandung. Caranya, peneliti berpura-pura terluka dengan menutup lutut mereka atau berpura-pura merasa tertekan saat memecahkan benda. Peneliti ingin melihat respon anak-anak dari perilaku dan perubahan mimik wajah mereka.

"Meski ada asumsi bahwa saudara kandung dan orangtua memiliki pengaruh dalam sosialisasi pada perkembangan anak yang lebih kecil (tapi tidak sebaliknya), kami menemukan bahwa saudara kandung baik yang lebih muda atau tua memberi kontribusi positif terhadap empati dari waktu ke waktu," kata Marc Jambon peneliti dari Universitas Toronto, dilansir The Independent, Selasa (20/2/2018).

"Anak-anak yang memiliki saudara tetap memiliki empati, bahkan setelah mempertimbangkan faktor pengasuhan dan status sosial ekonomi dalam keluarga," imbuhnya.

Walaupun dalam saudara kandung memiliki perbedaan jenis kelamin dan usia yang cukup jauh, mereka membuktikan sifat positif dan empati tetap ada.

"Tapi ada satu pengecualian, yakni adik laki-laki tidak memberikan kontribusi perubahan yang signifikan pada empati kakak perempuannya," kata Jambon.

Pengaruh kakak laki-laki dan perempuan juga berperan kuat. Kakak yang usianya terpaut cukup jauh dengan adiknya berperan sebagai guru dan panutan yang lebih efektif.

Baca juga : Mengganggu Saudara Ternyata Meningkatkan Risiko Kelainan Psikotik

"Temuan kami menekankan pentingnya peran semua anggota keluarga, bukan hanya orangtua dan saudara yang lebih tua yang berkontribusi pada perkembangan si kecil," kata Sheri Madigan, asisten profesor psikologi dari Universitas Calgary, Kanada.

Temuan ini menyajikan fakta bahwa proses seseorang memiliki empati tidak datang tiba-tiba saat sudah remaja atau dewasa, namun hal ini sudah dimulai sejak dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com