Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Kendaraan Bermotor, Parfum dan Sampo Juga Mencemari Udara

Kompas.com - 21/02/2018, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com — Banyak orang suka menggunakan wewangian, seperti sampo dan parfum, setiap hari. Salah satu alasannya yakni untuk menunjang rasa percaya diri.

Meski dapat menunjang rasa percaya diri, sebaiknya kita kurangi penggunaannya.

Hal ini mengacu pada penelitian terbaru yang ditemukan oleh peneliti asal Amerika yang membuktikan produk kimia dengan kandungan zat berbau atau yang mudah menguap berperan besar dalam polusi udara.

Temuan baru yang dipublikasikan dalam jurnal Science, Jumat (16/2/2018), menyebut bahwa senyawa organik volatile atau volatile organic compounds (VOC) yang mengandung bau terbukti dapat menyumbang dua sampai tiga kali polusi udara dibanding perkiraan sebelumnya.

Baca juga: Tanpa Anda Sadari, Polusi Udara Bunuh Jutaan Jiwa Setiap Tahun

Akibat polusi udara dari produk kimia terhadap kesehatan sama buruknya seperti polusi udara yang disebabkan kendaraan bermotor.

Selain parfum dan sampo, peneliti juga menemukan sumber pencemaran lain yang berakibat buruk untuk lingkungan, termasuk produk pembersih, deodoran, cat, pestisida, juga produk yang menghasilkan uap dan bau lainnya.

Penelitian yang dilakukan Cooperative Institute for Research in Enviromental Sciences (CIRES) yang merupakan program kemitraan antara National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan the University of Colorada, Boulder, menemukan bahwa orang menggunakan lebih banyak produk kimia seperti disebutkan dibanding senyawa dari minyak bumi.

Brian McDonald sebagai penulis utama penelitian mengatakan, produk kimia berhubungan pada kesehatan paru-paru manusia. Sebab, emisi pembentuk dalam partikel produk kimia memiliki kandungan dua kali lebih banyak dari senyawa yang digunakan untuk kendaraan bermotor.

"Saat kendaraan bermotor diproduksi ramah lingkungan, sebenarnya ada sumber pencemaran udara lain yang patut diperhatikan. Produk yang kita gunakan setiap hari dapat memengaruhi polusi udara," kata Brian dilansir dari Science Daily, Kamis (15/2/2018).

Masalahnya ada pada senyawa organik yang mudah menguap dan dapat menghasilkan bau, volatil atau VOC.

Peneliti mengatakan, senyawa ini dapat masuk ke atmosfer dan bereaksi untuk menghasilkan bahan ozon atau partikulat. Banyak negara yang telah mengamati hal ini dan menghubungkannya dengan kerusakan paru-paru.

Sebelum mendapat kesimpulan ini, Brian dan koleganya mengamati sumber pencemaran udara dengan melakukan pengukuran kimia atmosfer udara di Los Angeles dengan rinci, juga mengevaluasi pengukuran kualitas udara dalam ruangan yang dibuat pihak lain.

Hasilnya mengejutkan, mereka menyimpulkan jumlah VOC dari konsumen dan produk industri menyumbang dua sampai tiga kali polusi udara yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Ini hampir sama dengan polusi udara yang diakibatkan kendaraan bermotor.

Sebelumnya, Enviromental Protection Agency, AS, memprediksi polusi udara di bumi disebabkan oleh 75 persen emisi VOC dari kendaraan bermotor dan sisanya berasal dari produk kimia.

Lewat pengamatan statistik, temuan terbaru ini menunjukkan perbandingan antara polusi udara akibat kendaraan bermotor dan produk kimia mendekati 50 banding 50.

Baca juga: Ingin Aroma Parfum Bertahan Lama? Semprotkan di Pusar Anda!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com