Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Masalah Terbesar yang Sedang Dihadapi Rumah Sakit di Jakarta?

Kompas.com - 19/01/2018, 09:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Dokter Rahmat Mulyana Mamet, Sp.Rad selaku Wakil Ketua Umum Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan memaparkan beberapa masalah terbesar yang kini dihadapi rumah sakit di DKI Jakarta.

Ditemui di acara Diskusi Kesehatan JRPP: Mampukah Integrasi Layanan Kesehatan Diwujudkan?, Jakarta Creative Hub, Rabu (17/1/2018), Rahmat berkata bahwa selain melayani masyarakat DKI Jakarta, rumah sakit ibukota juga melayani masyarakat di sekitar Jakarta dan bahkan dari luar pulau.

Hal ini membuat masalah yang dihadapi rumah sakit Jakarta berbeda dari rumah sakit di daerah lainnya, seperti antrean panjang untuk poliklinik dan operasi yang direncanakan panjang, serta kebutuhan ruang intensif untuk bayi, anak, dan dewasa yang cukup tinggi.

Selain itu, Rahmat juga menyayangkan tarif INA-CBG’s (Indonesia case base Groups) yang disamakan dengan rumah sakit di pelosok-pelosok Jawa. Hal ini dinilainya cukup berat untuk rumah sakit swasta di DKI Jakarta.

Baca juga : Menunggu Janji Anies-Sandi Mengintegrasikan Layanan Kesehatan Ibukota

Namun, masalah yang paling besar adalah subsidi sebagian untuk labu darah. Rahmat berkata bahwa biaya labu darah saat ini mencapai Rp 510.000, tetapi subsidinya hanya Rp 150.000.

“Jadi, labu darah itu tidak dibiayai secara tarif. Tapi kalau pasien ke rumah sakit kan harus diberikan pelayanan dan kalau butuh labu darah, rumah sakit yang harus mencarikan. Jadi, yang membiayai rumah sakit dan kemudian dibayar oleh BPJS,” ujarnya.

Oleh karena itu, Rahmat pun meminta kepada pemerintah daerah DKI Jakarta untuk memberikan subsidi sepenuhnya. “Seperti di negara-negara lain, kalau sifatnya tidak ada yang menjaminkan, maka pemerintah yang mengambil alih,” katanya.

Rahmat juga menyarankan agar antrean di semua rumah sakit Jakarta diwadahi secara online dalam aplikasi integrasi layanan kesehatan yang sedang dibangun Sahabat Anies-Sandi, diberi tambahan ruang intensif di RSUD, dan diberi tarif INA-CBG’s khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com