Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Ramalkan Nasib Manusia dan Bumi 10.000 Tahun Mendatang

Kompas.com - 03/01/2018, 13:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com -- Sejumlah ilmuwan meramalkan bahwa kiamat akan terjadi 10.000 tahun lagi. Bagaimana sains menjelaskan hal tersebut?

Dikutip dari Sciencealert, Minggu (31/12/2017), beberapa hal di masa depan dapat diprediksi dengan akurasi yang mengejutkan.

Berdasarkan ilmu pengetahuan tentang kehidupan, alam semesta dan segala sesuatunya yang dimiliki; kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada manusia, khususnya di bidang astrofisika dan evolusi, ratusan ribu tahun mendatang. 

Baca Juga: Tahun 2100, Bumi Akan Menunjukkan Tanda-tanda "Kiamat"

Dalam 10.000 tahun mendatang, para peneliti memprediksikan tenggelamnya benua Antartika Timur.

Ini adalah benua dengan lapisan es terpanjang di planet kita, dan jika lembah subglasi Wilkes runtuh, permukaan air laut akan naik sekitar 3-4 meter. Ini butuh waktu sekitar 5.000-10.000 tahun.

Namun, ada kemungkinan manusia akan punah sebelum menghadapi sapuan air laut setinggi itu.

Sebuah teori bernama Argumen Hari Kiamat yang diusulkan oleh fisikawan asal Australia, Brandon Carter, memprediksikan bahwa manusia memiliki kemungkinan punah 95 persen dalam waktu 10.000 tahun.

Akan tetapi, patut diingat bahwa ini baru teori, dan tidak sedikit yang menentangnya.

Menurut para peneliti, yang lebih memungkinkan adalah pada 10.000 tahun mendatang, tidak akan ada variasi genetik regional pada manusia. Ini tidak serta merta semua manusia akan sama. Akan tetapi, akan ada ciri genetis seperti warna mata yang menyebar merata pada semua ras manusia di semua belahan dunia.

Meski demikian, bukan berarti manusia telah terbebas dari ancaman kepunahan.

Di samping garis pantai yang berubah dan kalender Gregorian yang bergeser 10 hari dari posisi matahari, akan terjadi ledakan bintang yang spektakuler pada 10.000 tahun mendatang. Bintang super Antares akan meledak menjadi supernova dan membuat malam menjadi seterang siang hari.

Baca juga: Cepat atau Lambat "Kiamat" Akan Tiba, Manusia Harus ke Antariksa

Lalu, bila kita panjangkan ramalan masa depan menjadi 13.000 tahun, peneliti memprediksi bahwa kemiringan sumbu bumi akan terbalik. Akibatnya, musim di kedua belahan bumi akan ikut terbalik.

Sementara itu, terlepas dari pertanyaan apakah manusia akan hidup hingga 10.000 tahun ke depan, roket antariksa Pioneer 10 dan 11, Voyager 1 dan 2, dan New Horizons diperkirakan akan tetap berada di luar sana selama jutaan tahun.

Voyager 2 sejatinya akan segera melintas dalam jarak yang sangat dekat dari Sirius, salah satu bintang paling terang di langit kita, 296.000 tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau