Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kail Ikan 11.500 Tahun Ada di Kuburan Wanita Indonesia, Ini Maknanya

Kompas.com - 18/12/2017, 20:03 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis


KOMPAS.com – Para arkeolog menemukan fosil wanita yang dikubur bersama kail ikan yang terbuat dari kerang laut di dalam sebuah gua di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.

Ada empat kail ikan lengkap, kail ikan yang rusak, dan kulit kerang yang ditindik di bawah dagu wanita dan di sekitar rahangnya. Makam wanita itu diperkirakan telah berusia 11.500 tahun.

Penemuan ini menegaskan bahwa kaum perempuan juga melakukan kegiatan menangkap ikan sama seperti kaum pria ribuan tahun yang lalu. Temuan ini juga menjadi bukti tertua terkait ritual pemakaman dan kail ikan. 

"Ini adalah kail ikan tertua yang diketahui terkait dengan praktik penguburan dari manapun di dunia ini. (Penemuan ini mungkin) menunjukkan bahwa peralatan penangkapan ikan dipandang penting untuk transisi ke alam baka di daerah ini,” kata Sue O'Connor, seorang profesor di Sekolah Kebudayaan, Sejarah dan Bahasa di Universitas Nasional Australia di Canberra, seperti dilansir LiveScience, Kamis (14/12/2017).

Baca Juga: Sempat Tersisih, Ternyata Benda Kecil Ini Artefak Kuno Yunani

Penemuan itu terjadi saat O'Connor dan koleganya bertanya kepada penduduk desa di mana letak gua terdekat. Mereka lantas ditunjukkan gua Tron Bon Lei, gua berlantai tanah yang jauh dari permukaan air laut. Dengan demikian, lautan di sekitarnya tak mengikis artefak di dalam Tron Bon Lei.

Sayangnya, O'Connor dan koleganya tak punya cukup waktu untuk menggali. Kedalaman penggalian yang mampu diraih hanya 1 meter persegi. 

"Kami memutuskan untuk mengeluarkan tengkorak dan kail ikan karena ada risiko bahwa beberapa penduduk desa percaya kami sedang menggali emas dan permata di situs tersebut, dan kemungkinan besar mereka akan datang dan menggalinya setelah kami pergi," kata O'Connor.

Meski bukan emas, temuan ini menjadi penting bagi para arkeolog. Pasalnya, temuan itu menjadi satu-satunya pemakaman di era Pleistosen dengan barang-barang kubur di Asia Tenggara, serta ritual pemakaman tertua di sebuah pulau di Asia Tenggara.

"Kami percaya penguburan ini menunjukkan bahwa wanita ini memiliki status tinggi karena penguburan dengan barang-barang berat sangat langka di Asia Tenggara," kata O'Connor.

Baca Juga: Fosil Nenek Moyang Luruskan Asal-usul Jerapah yang Membingungkan

Selain di Alor, kail purba berusia 9.000 tahun juga ditemukan di pemakaman Ershi, Siberia, dan kail berusia 6.000 tahun dari tempurung mutiara atau Pinctada radiate di Oman.

O'Connor menuturkan bahwa perbedaan letak antara Alor dan Oman, dan kail ikan yang lebih tua menandakan perkembangan budaya yang berbeda dan terpisah. Hasil temuannya telah dipublikasikan di jurnal Antiquity pada Rabu (6/12/2017).

"Kami berpendapat bahwa jenis artefak yang sama dikembangkan secara independen karena ini adalah bentuk yang paling sesuai dengan ekologi, dan bukan melalui difusi budaya," kata O'Connor.

Temuan kail ikan lainnya berada di Pulau Okinawa, Jepang, berusia 23.000 dan 20.000 tahun, serta kail dari kulit kerang di Timor Timur berusia 23.000, 16.000, dan 11.000 tahun. Namun, tak satu pun dari kail pancing ini ditemukan di kuburan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com