Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah yang Disebut Diabetes Basah dan Kering? Dokter Beri Penjelasan

Kompas.com - 11/11/2017, 19:41 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — Bagi masyarakat awam, diabetes bisa dibedakan menjadi diabetes basah dan kering.

Namun, seperti yang diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes dr Wismandari Wisnu, sebetulnya kedua tipe diabetes tersebut tidak ada.

Ditemui dalam acara “Cegah Komplikasi Diabetes Sedini Mungkin” yang diadakan oleh RS Pondok Indah di Jakarta, Selasa (7/11/2017), Wismandari berkata bahwa dunia medis hanya mengenal empat tipe diabetes, yakni tipe 1, tipe 2, gestasional (hanya saat mengandung), dan tipe lain.

Diabetes tipe lain tersebut diberikan untuk kasus-kasus yang diabetesnya disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, misalnya tumor atau efek samping dari pengobatan lupus.

Baca Juga : Inilah Resep Umur Panjang bagi Penderita Diabetes

Lalu, dari mana munculnya istilah diabetes basah dan kering?

Wismandari berkata bahwa kedua istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan efek diabetes terhadap respons tubuh ketika terluka.

Seperti yang diberitakan sebelumnya di Kompas.com, kadar gula yang tinggi mencederai lapisan pembuluh darah, membuat kolesterol LDL menjadi lebih mudah menumpuk, dan menganggu kelenturan pembuluh darah.
Hal-hal di atas dapat menimbulkan dua jenis respons tubuh ketika terluka.

Pertama, luka jadi sulit sembuh dan bernanah karena pasokan darah dan oksigen yang terbatas akibat penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini disebut diabetes basah.

Kedua, luka menjadi kering dan hitam karena pembuluh darah tersumbat dan mati. Kondisi ini disebut diabetes kering.

Dalam penanganannya, Wismandari berkata bahwa dokter akan membuang jaringan-jaringan yang mati atau bernanah hingga menemukan jaringan yang sehat.

Namun, bila bagian yang rusak sudah terlalu luas atau telah mengering dan menghitam, maka satu-satunya jalan hanya amputasi.

Baca Juga : Obat Terbaru Diabetes Minim Efek Samping Hipoglikemia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com