Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2017, 20:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehidupan manusia purba maupun zaman dinosaurus telah terjadi ribuan bahkan jutaan tahun silam. Jika dirunut, sejak kapan ada kehidupan di bumi?

Atau, mungkin Anda pernah bertanya tentang bagaimana kehidupan di bumi ini dimulai? Berbagai agama biasanya mengkaitkan awal mula kehidupan dengan Tuhan.

Berbeda dengan hal itu, sains mencoba menjelaskannya secara ilmiah.

Baca juga: Ahli Sebut Kehidupan di Bumi Berawal dari Sambaran Petir, Kok Bisa?

Awal kehidupan di Bumi

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Chemistry, Senin (6/11/2017) oleh para ahli kimia dari The Scripps Research Institute (TSRI) berkata bahwa mereka menemukan senyawa yang mungkin merupakan faktor penting dalam asal-usul kehidupan di bumi.

Para ilmuwan telah lama berpikir bahwa asal usul kehidupan membutuhkan tiga hal spesifik, yaitu nukleosida untuk membentuk RNA, asam lemak yang menyediakan struktur sel, dan asam amino yang melakukan pekerjaan angkat berat untuk sel hidup.

Namun, agar ketiga hal itu ada, para periset percaya bahwa reaksi kimia yang dikenal sebagai fosforilasi harus dilakukan.

Sayangnya, mereka juga tidak mengetahui senyawa mana yang mungkin ada di bumi sejak awal untuk melakukan tugas krusial itu.

Temuan oleh ahli kimia TSRI telah mengidentifikasi senyawa tersebut sebagai diamidophosphate (DAP).

Proses kimia penting

"Kami mengusulkan sebuah proses kimia fosforilasi yang bisa memunculkan oligonukleotida, oligopeptida, dan struktur mirip sel di tempat yang sama," kata penulis senior laporan tersebut, Ramanarayanan Krishnamurthy, seperti dikutip dari Eurekalert, Senin (6/11/2017).

"Proses kimia ini kemudian memungkinkan proses kimia lain yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya sampai bisa menghasilkan entitas hidup sederhana berbasis sel pertama," sambung Khishnamurty yang juga merupakan profesor kimia di TSRI.

Baca juga: Ilmuwan: Asteroid Kuno Ciptakan Bahan Kehidupan di Bumi, Mungkinkah di Mars juga?

Krishnamurty dan timya menemukan bahwa DAP dapat memfosforilasi empat blok bangunan nukleosida RNA dalam air atau keadaan seperti pasta, di bawah berbagai suhu dan kondisi lainnya.

Dengan tambahan imidazol katalis yang diduga telah berada di bumi sejak awal, DAP bahkan bisa menimbulkan rantai seperti RNA di antara empat blok bangunan tersebut.

Sayangnya, pentingnya DAP dalam memulai kehidupan di bumi mungkin akan sulit dibuktikan sekarang karena beberapa miliar tahun telah berlalu. Namun, Krishnamurthy mencatat bahwa aspek kunci dari kimia molekul masih bisa ditemukan dalam biologi modern.

"DAP memfosforilasi melalui kerusakan ikatan fosfor-nitrogen yang sama dan dalam kondisi yang sama seperti protein kinase, yang ada di mana-mana dalam bentuk kehidupan sekarang," katanya.

Baca juga: Angka Karbon Dioksida Tunjukkan Nasib Bumi yang Makin Mengkhawatirkan

"Proses kimia fosforilasi DAP juga sangat mirip dengan apa yang terlihat dalam reaksi di jantung setiap siklus metabolisme sel," ujarnya.

Pada saat ini, Krishnamurthy sedang bekerja sama dengan ahli geokimia awal bumi untuk mencoba mengidentifikasikan sumber DAP potensial, atau senyawa fosfor-nitrogen, yang ada di planet ini sebelum kehidupan muncul.

Dia mengatakan, mungkin ada mineral di awal bumi yang melepaskan senyawa nitrogen-fosfor tersebut di bawah kondisi yang benar.

"Para astronom telah menemukan bukti untuk senyawa nitrogen fosfor dalam gas dan debu ruang antar bintang, jadi tentu saja masuk akal bila senyawa semacam itu jua ada di bumi sejak awal dan berperan dalam munculnya molekul kehidupan yang kompleks," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com