KOMPAS.com –- Manusia modern (homo sapiens) mungkin boleh berbangga karena memilki volume otak yang besar, yakni 1350 sentimeter kubik. Dengan otak yang besar tersebut, cara berpikir dan kebudayaan manusia modern relatif lebih maju dibandingkan nenek moyang terdahulu.
Akan tetapi, keuntungan ini punya risiko tersendiri. Manusia modern perlu energi yang besar juga untuk mencapai volume otak tersebut sehingga pertumbuhan kita menjadi lebih lambat dibandingkan dengan primata lainnya.
Lalu, bagaimana dengan Neanderthal yang volume otaknya sebesar 1.400 sentimeter kubik ?
(Baca juga: Neanderthal Makhluk Cerdas, Sudah Berbahasa seperti Manusia)
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science pada 22 September 2017 meyatakan bahwa dengan volume otak yang lebih besar, perkembangan otak Neanderthal juga memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan manusia modern.
Untuk mendapatkan kesilmpulan itu, sejak Maret 2017 para peneliti mempelajari kerangka Neanderthal muda berusia 49.000 tahun yang nyaris lengkap dan terawetkan di El Sidrón, Spanyol.
Mereka memotong gigi kerangka dan menghitung jumlah lapisan pertumbuhan guna mengetahui usianya. Cara ini serupa dengan menghitung umur pohon melalui jumlah cincin di batang pohon.
Diperkirakan, anak laki-laki Neanderthal tersebut berusia 7,7 tahun saat meninggal. Penyebab kematian pasti dari anak Neanderthal belum diketahui, tetapi para peneliti cukup yakin bahwa penyebabnya bukan sakit maupun trauma.
Dikarenakan oleh usianya yang masih muda, Neanderthal kecil belum memiliki otak yang maksimal, hanya 87,5 persen dari ukuran otak rata-rata Neanderthal dewasa. Bila dibandingkan dengan manusia modern, pertumbuhannya pun tampak lebih lambat.
"Kami pikir otak anak Neanderthal ini masih tumbuh dalam volume," kata salah satu penulis Antonio Rosas yang juga sebagai Ketua Kelompok Paleoantropologi di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam Spanyol, seperti dihimpun dari Live Science pada Kamis (21/9/2017).
"Pada usia yang sama, otak manusia modern akan mencapai hampir 95 persen dari volumenya," tambahnya.
(Baca juga: Kapan Manusia Modern Berpisah dengan Neanderthal?)
Rosas berkata bahwa penelitian menunjukkan besarnya volume otak Neanderthal membuat waktu yang diperlukan untuk tumbuh menjadi lebih lama. Kondisi ini juga terjadi pada sejumlah tulang belakang Neanderthal yang belum menyatu. Padahal, pada manusia modern, tulang belakang telah menyatu saat mencapai usia 4-6 tahun.
"Butuh waktu yang sedikit lebih lama bagi otak untuk tumbuh pada Neanderthal daripada manusia modern," kata Rosas.
Meski demikian, perkembangan anatomi tubuh Neanderthal lainnya serupa dengan manusia modern pada usia yang sama. Menurut Rosas, pola umum keduanya mungkin diwarisi oleh nenek moyang yang sama.
"Kita selalu berpikir bahwa pertumbuhan yang lambat sangat spesifik, sangat khusus, dan sangat unik untuk spesies kita saja. Apa yang kami sadari sekarang adalah pola pertumbuhan lambat yang memungkinkan kita memiliki otak sebesar ini, dengan semua kelebihan yang menyertainya, ternyata juga dimiliki oleh spesies manusia lain," kata Rosas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.