Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 24 Tahun, Sarjana ITB Pecahkan Rekor Doktor Termuda Indonesia

Kompas.com - 22/09/2017, 20:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Grandprix Thomryes Marth Kadja memang luar biasa. Di usianya yang baru 24 tahun, mahasiswa S3 Kimia di Institusi Teknologi Bandung (ITB) ini memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemegang gelar doktor termuda dalam sejarah pendidikan Indonesia

Catatan akademis pria yang terlahir di Kupang ini memang cemerlang. Dia masuk SD pada usia lima tahun dan melanjutkan ke kelas akselerasi di SMA sehngga sudah bisa masuk kuliah S1 di Usia 16 tahun.

Grandprix lalu menempuh pendidikan S1 Kimia di Universitas Indonesia dan lulus di usia 19 tahun sebelum melanjutkan ke S2 Kimia di ITB dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti.

Sebagai mahasiswa S3 Kimia di ITB, Grandprix mendedikasikan waktunya untuk melakukan penelitian tentang zeolite sintesis, mekanisme, dan peningkatan hierarki zeolit ZSM-5 di bawah bimbingan Dr. Rino Mukti, Dr. Veinardi Suendo, Prof. Ismunandar, dan Dr. I Nyoman Marsih.

Dikutip dari siaran pers, Grandprix menjelaskan bahwa secara garis besar, penelitiannya tersebut berfokus pada material yang banyak dipakai di industri seperti petrokimia dan pengolahan biomassa.

Hasil penelitian tersebut kemudian dituangkan ke dalam disertasi yang dipresentasikan di sidang terbuka pada hari ini, Jumat (22/09/2017). Sidang terbuka Grandprix diselenggarakan pada hari ini, Jumat (22/09/2017).

Pencapaian luar biasa ini tentunya tidak datang secara cuma-cuma.  Pria yang telah menerbitkan sembilan publikasi ilmiah berskala nasional dan internasional ini berkata bahwa perjalanan penelitiannya tidak selalu berjalan mulus. Proses yang sulit dan memakan waktu seringkali menjadi kendala.

“Atau jika ada instrumen analisis yang tidak tersedia atau hasil penelitian yang tidak sesuai ekspektasi,” tambahnya.

Meski demikian, Grandprix tidak pernah menyerah. Kecintaannya terhadap bidang yang ditekuninya ini membuat Grandprix tetap menjalaninya dengan senang hati. Keberhasilannya dalam membuktikan hipotesisnya pun menjadi kepuasan tersendiri.

Kepada para akademisi Indonesia, Grandprix berpesan, jangan minder karena masih muda. Justru (yang muda) yang harus menjadi contoh bagi orang lain

Dia juga berharap agar program-program beasiswa seperti PMDSU dapat diteruskan eksistensinya dan diperbesar skalanya untuk menjaring peneliti dan doktor Indonesia dengan kemampuan dan daya saing kualitas internasional. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau