JAKARTA, KOMPAS.com –- Katarak kerap kali ditemukan pada orang lanjut usia. Penglihatan mata tak lagi baik karena ada bintik putih yang menghalangi pupil. Namun, yang jarang diketahui adalah fakta bahwa katarak juga bisa muncul di beberapa periode pertumbuhan.
Paling awal katarak bisa muncul tak lama saat anak lahir, yakni pada usia 3-6 bulan yang disebut katarak congenital. Lalu, penyakit mata ini juga muncul saat anak berusia 3 bulan hingga 9 tahun dengan nama katarak juvenile. Sedangkan pada usia tua, katarak senilis muncul karena degenerasi sel.
Dokter mata spesialis pediatrik dan strabismus Jakarta Eye Center, Dr Florence Meilani Manurung, SpM, mengatakan, katarak sejak bayi umumya disebabkan oleh kelainan genetik dan infeksi oleh sel parasit, yakni toksoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes simplex (TORCH).
(Baca juga: Mau Tidak Mau, Semua Orang Pasti Akan Terkena Katarak)
“TORCH menyerang pembentukan lensa saat dalam kandungan. Kalau kelainan genetik kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau sudah ada besar biasanya karena ada trauma atau menderita diabetes,” kata Florence saat dihubungi, Jumat (15/9/2017).
Virus TORCH sendiri dapat tersebar dari hewan peliharaan, dan makanan mentah atau setengah matang yang mengandung rubella seperti sashimi ayam yang tengah ngetren saat ini.
Kemudian, katarak pada anak juga bisa disebabkan oleh gangguan metabolisme saat masa kehamilan. Rokok dan alkohol menjadi barang yang harus dihindari untuk dikonsumsi ibu hamil.
Florence mengatakan, katarak pada bayi tidak disebabkan oleh kekurangan gizi saat masa kehamilan. Dengan begitu siapa saja bisa memiliki potensi terserang virus TORCH. “Selama masa kehamilan jagalah kebersihan dan kesehatannya,” ucap Florence.
Untuk mengindentifikasikannya, katarak termasuk penyakit yang mudah dikenali. Bintik putih dapat terlihat di atas pupil. Ciri lainnya adalah ketidakfokusan mata anak dengan tanpa respons saat diajak berbicara. Ketika melihat objek, mata anak juga tidak mengikuti gerak objek tertentu seperti gerak mainannya.
“Ada juga matanya juling, itu jadi tanda. Lalu, bagian matanya menari-nari atau disebut shaking eyes. Itu (berarti) ada yang mengganggu penglihatan mata anak,” ucap Florence.
Menurut Florence, satu-satunya cara untuk menyembuhkan katarak adalah dengan operasi sesegera mungkin. Bila terlalu lama dibiarkan, penglihatan akan terganggu meski operasi telah dilakukan.
“Katarak pada bayi dua bulan sudah bisa dioperasi. Waktunya secepatnya. Kalau baru dioperasi saat umur empat tahun, fungsinya jadi berkurang,” ujar Florence.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.