Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Peneliti Temukan "Jam Internal" dalam Sel Manusia, Ini Manfaatnya

Kompas.com - 13/09/2017, 17:04 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda bertanya, berapa lama umur sel yang ada di dalam tubuh Anda? Selama ini, sel hanya mungkin dilacak keberadaannya dalam siklus kehidupan ketika sudah mati.

Kini, para peneliti dari New York University (NYU) membuat metode baru untuk mengetahuinya dengan mengamati nukleus dari sel yang masih hidup.

Dalam perjalanan hidupnya, sel mengalami perubahan besar terkait bentuk dan ukuran. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti.

(Baca juga: Peneliti Temukan Cara Penggolongan Baru untuk Sel Otak)

Melalui mikroskop berflouresensi terbaru, para peneliti NYU mampu mengamati pergerakan kecil dari membran nukleus yang hanya terjadi selama beberapa detik. Amplitudo dari fluktuasi ini ditemukan menurun seiring masa hidup sel.

Para periset menganggapnya sebagai “jam internal” yang dapat memberitahu kita posisi sel dalam siklus hidupnya.

Lantas, apa gunanya mengamati sesuatu yang tak dapat diamati oleh mata telanjang?

Penelitian yang dipublikasi di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences (PNAS) ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih tentang proses dasar biologi manusia, pengetahuan tentang sel sehat dan sel yang berpenyakit.

"Kami tahu bahwa kesalahan struktural dan fungsional dari membran nukleus menyebabkan sejumlah besar gangguan perkembangan dan warisan, seperti kardiomiopati, distrofi otot, dan kanker," kata Alexandra Zidovska, penulis senior dalam penelitian itu dan asisten profesor fisika di NYU seperti dikutip dari Science Alert 12 September 2017.

"Memberi gambaran yang jelas mengenai mekanisme fluktuasi bentuk nukleus dapat membantu upaya memahami peran membran nukleus dalam kesehatan dan penyakit," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com