Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Kenalkan 4 Spesies Katak Baru dari Sumatra

Kompas.com - 08/08/2017, 21:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Kekayaan fauna Indonesia memang tidak ada habisnya. Setelah berhasil menemukan spesies ular dan bunglon baru, kali ini Dr Amir Hamidy, M Sc dan kolega kembali dengan empat spesies katak dengan genus Philautus baru dari Sumatra.

Makalah yang akan dipublikasikan dalam jurnal Herpetological Monographs ini merupakan hasil kerjasama dari para peneliti  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, University of Texas Arlington, Universitas Brawijaya, dan Broward College.

Mereka melakukan sebuah survei fauna herpetologi di pulau Jawa dan Sumatra mulai dari bulan Juni 2013 hingga Agustus 2015 dan menemukan empat katak Philautus baru, serta lima katak Philautus yang sudah diidentifikasikan sebelumnya.

(Baca juga: Bukti Kekayaan Nusantara, 2 Spesies Reptil Baru Ditemukan di Sumatra)

Penemuan ini semakin memperluas koleksi katak Sumatra yang selama ini dikira hanya terdiri dari tiga spesies, yakni P aurifasciatus, P cornutus, dan P similis.

Berikut adalah keempat katak dari genus Philautus yang ditemukan oleh Dr Amir dan kolega:

1. Philautus amabilis

Para peneliti menemukan katak P amabilis  di Bur Ni Telong, Kabupaten Bener Meriah, Aceh; Gunung Merapi, Sumatra Barat; dan Gunung Sibuatan, Sumatra Utara, mulai dari ketinggan 1550 meter di atas permukaan laut.

Katak ini dapat dikenali dari ukurannya yang sedang, tidak adanya tonjolan-tonjolan pada kelopak mata, siku, dan kaki.

Pejantan dari P amabilis juga tidak memiliki nuptial pad, sebuah benjolan berwarna hitam pada jempol yang digunakan untuk memegang betina saat kawin (amplexus), dan betinanya tidak memiliki benjolan besar pada bagian moncong (rostrum)

Dikarenakan bentuknya yang cantik, Amir dan kolega pun menamai katak ini amabilis yang diambil dari bahasa latin maskulin untuk cantik.

2. Philautus polymorphus

Philautus polymorphusDr Amir Hamidy, M Sc/LIPI Philautus polymorphus

Nama polymorphus diberikan oleh para peneliti karena warna dan motifnya yang sangat bervariasi, tetapi biasanya katak ini juga memiliki garis putih vertikal di bagian depannya.

Kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2017), Dr Amir berkata bahwa katak ini paling mudah dikenali dari tonjolan berbentuk kerucut di bagian kelopak mata dan tonjolan-tonjolan yang signifikan pada bagian kaki katak ini.

Selain itu, pejantan dari jenis katak berukuran sedang hingga besar ini juga tidak memiliki nuptial pad dan betinanya tidak memiliki benjolan besar di moncong.

Hidup di dataran tinggi antara 1337-2204 meter di atas permukaan laut, P polymorphus bisa ditemukan dari daerah pegunungan Sumatra selatan dan tengah hingga Gunung Marapi, Sumatra Barat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com