Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebabnya Kucing dan Anjing Suka Kepalanya Dielus

Kompas.com - 19/06/2017, 20:15 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa kucing dan anjing paling senang dielus pada bagian kepalanya? Ternyata, ada alasan tersendiri di balik perilaku ini.

Menurut Dr Nicholas Dodman, profesor emeritus di Cummings School of Veterinary Medicine, Universitas Tufts, seekor kucing mengartikan belaian di kepala sebagai bentuk perhatian. Elusan di kepala mengingatkan kucing akan induk mereka yang menjilati bagian kepala saat masih anak-anak.

"Mereka melihat pemilik sebagai ibu mereka, karena mengelus kepala adalah perilaku yang biasa dilakukan oleh induk mereka," ujar Dodman.

(Baca juga: 3 Alasan Anjing Suka Bergulung-gulung di Tempat Bau)

Selain itu, alasan lainnya adalah kucing menganggap belaian di kepala, pipi, atau dagu mereka sebagai rutinitas perawatan. Sebab, kepala merupakan area yang sulit disentuh oleh cakar atau lidah.

"Ini adalah area yang relatif tidak terjangkau dan Anda membantu mereka ketika menyentuh bagian kepalanya," kata Dodman seperti yang dikutip dari Live Science, Sabtu (17/6/2017).

Kucing juga memiliki kelenjar bau di sekujur tubuh mereka dan kelenjar ini terkonsentrasi di area dahi, pipi, dan dagu.

"Saat kucing menggosokkan kepala mereka ke barang-barang, termasuk tangan saat Anda mengelus kepalanya, mereka juga sedang menyebarkan aroma mereka," kata Mikel Delgado, konsultan perilaku kucing bersertifikat.

"Menebarkan aroma adalah cara kucing menandai wilayah mereka dan kami percaya bahwa hal ini memiliki beberapa efek menenangkan bagi mereka," tambahnya.

(Baca juga: Peta Genetika Ungkap Nenek Moyang Anjing Modern)

Lalu, bagaimana dengan anjing? Sama halnya dengan kucing, anjing juga menyukai kepala mereka dielus. Anjing merasakan itu sebagai tanda kasih sayang dan juga ikatan dengan pemiliknya.

Meski begitu, tidak semua anjing menikmatinya. Beberapa tidak suka disentuh kepalanya dari atas karena sentuhan itu dianggap sebagai gerakan yang mendominasi.

Namun, hal ini hanya terjadi pada anjing yang biasanya tidak bersosialisasi dengan baik atau cenderung takut pada orang dan lingkungan yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com