Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Universitas Setuju, 20.000 Situs Bersejarah Sedang Terancam

Kompas.com - 06/06/2017, 17:21 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Dengan adanya konflik, pembangunan, dan penjarahan; puluhan ribu situs Yerikho bersejarah seperti kota kuno Petra dan Yerikho berada di ambang kehancuran.

Hal ini diungkapkan oleh tiga universitas dalam peluncuran Endangered Archaeology in the Middle East and North Africa (EAMENA), sebuah database yang mengabadikan sekitar 20.000 situs bersejarah yang sedang terancam di Timur Tengah dan Amerika Utara.

Proyek besar ini merupakan hasil kerjasama dari University of Oxford, University of Leicester, Durham University, dan Arcadia Fund. Mereka berharap agar melalui EAMENA, masyarakat umum akan lebih mengenal dan termotivasi untuk membantu menyelamatkan situs-situs bersejarah tersebut.

Robert Bewley, seorang arkeolog dari Oxford University dan ketua proyek EAMENA, mengatakan, tidak semua kerusakan dan ancaman terhadap arkeologi dapat dicegah, tetapi mereka bisa dikurangi dengan membagikan informasi dan kemampuan spesialis.

Proyek EAMENA ini telah dimulai sejak tahun 2015. Selama dua tahun, para peneliti mengumpulkan informasi mengenai situs-situs bersejarah tersebut menggunakan foto-foto satelit. Di samping tingkat ancaman, EAMENA juga memberikan informasi sejarah mengenai masing-masing situs dan hubungan di antara situs-situs tersebut.

Sebagai contoh adalah biara Saint Catherine di Mesir. EAMENA mendeskripsikan situs ini sebagai biara tertua di dunia yang masih berfungsi. Sejak didirikan pada abad ke-6, biara tersebut terus digunakan tetapi kini terancam oleh pembangunan, pariwisata, dan penggunaan yang berlebihan. Untungnya, biara tersebut masih dinilai berkondisi “bagus”.

Sementara itu, kota kuno Yerikho yang berada di Palestina dinilai berkondisi “buruk”. Kota kuno ini telah beberapa kali disebut dalam alkitab dan Al Quran. Situs ini juga menjadi rumah untuk Menara Yerikho, struktur batu tertua di dunia yang diperkirakan berasal dari periode Neolitik pra-tembikar (8000 SM). Kini, kota kuno Yerikho kehancuran akibat pembangunan, penggalian arkeologi dan komersial.

Menanggapi hal ini, Bewley pun mengatakan, arkeologi di Timur Tengah dan Afrika Utara sangat kaya dan beragam. Mereka memberi kita pengetahuan mengenai budaya yang paling awal dan signifikan dalam sejarah manusia.

“Orang-orang yang dengan sengaja merusak situs-situs arkeologi ini juga sedang menyerang warisan budaya kita,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com