Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Sufi Maroko Temukan Makna Keilahian pada Panel Surya

Kompas.com - 13/05/2017, 18:07 WIB

Terpencil di pojok Pegunungan Anti-Atlas, kawasan Tafraout di bagian selatan Maroko tidak dikunjungi banyak wisatawan. Kalau pun ada pengunjung yang berani menjelajahi jalanan penuh angin dari kota seperti Tiznit, mereka melakukannya untuk berpartisipasi dalam acara tradisional memetik almond pada musim semi.

Pelancong juga bisa mendaki tebing-tebing granit pegunungan Jebel Lekst dan Adrar Mkorn serta membeli minyak Argania yang merupakan salah satu minyak termurni di jagat ini.

Cara hidup lama

Di desa terpencil Tahala di kawasan Tafraout, suatu kebudayaan tua terus dipelihara. Di sini, suku Amazigh ?sebuah masyarakat adat yang berada di Maroko, Aljazair, Libia dan beberapa tempat lain di Afrika Utara? membudidayakan tanah mereka sebagaimana yang sudah dilakukan nenek moyang mereka sejak ribuan tahun.

Suku Amazigh berbicara dalam bahasa Tamazight. Amazigh sendiri berarti 'manusia bebas,' dan kebebasan sangat dimuliakan. Kehidupan setempat relatif tak tersentuh pengaruh luar - hingga baru-baru ini.

Panel surya

Pada tahun 2016, Greenpeace memperkenalkan panel surya ke Tahala, yang sebelumnya sering mengalami pemadaman listrik karena terbatasnya pendanaan untuk sektor energi dari pemerintah pusat. Panel-panel surya itu menimbulkan dampak luas dan mengejutkan terhadap masyarakat setempat.

Sebelum panel-panel surya dipasang, kawasan itu sering mengalami pemutusan aliran listrik, yang mengakibatkan terhentinya sistem irigasi. Kini sesudah masalah pasokan energi terpecahkan, kebun desa yang penuh pohon Argania (Argania spinoza) tumbuh dengan subur.

Penduduk setempat mengatakan, letak wilayah mereka yang berada di ketinggian serta tanah yang kering membuat minyak Argania mereka berkualitas sangat baik, dan warga Tahala sangat bangga dengan tingkat kemurniannya. Di sini, minyak Argan diperas dengan tangan. Mereka memecahkan tempurung buah Argania untuk mengambil bijinya yang lalu disangray dan digiling untuk mendapatkan minyaknya.

Kekuatan keillahian

Namun bagi suatu kelompok kecil warga desa Tahala, dampak panel-panel matahari ini lebih spiritual. Islam merupakan agama pokok di kawasan Tafraout, kendati dipraktikkan dengan cara yang berbeda-beda. Sejak abad ke 17, di Tahala berdiri Madrasah Attikah, sebuah pesantren aliran Sufi, aliran mistik dalam Islam yang menekankan kemanunggalan dengan Tuhan sebagai tujuan utama.

Para ulama Sufi di desa ini percaya bahwa panel-panel surya itu menyalurkan kekuatan yang jauh lebih kuat dan agung: kekuatan illahi.

Cahaya Simbolik

Selama ratusan tahun, para santri Madrasah Attikah mempelajari naskah-naskah para spiritualis sufi terkemuka seperti penyair Persia abad ke-13, Jalaludin Rumi, tentang matahari sebagai cahaya Illahi yang meliputi segala hal.

"Berhentilah mencoba menjadi matahari dan jadilah noktah!" tulis Rumi. Dalam jalur itu, para sufi berusaha untuk memusnahkan ego mereka dan menjadi satu dengan alam dan semesta. Para darwis yang bergasing yang khas itu merupakan tiruan dari planet yang berputar di orbit matahari.

Dengan menyalurkan matahari secara harfiah, panel-panel surya Tahala mewujudkan metafora kunci ini bagi komunitas Mardrasah Attikah, yang menganggapnya sebagai sesuatu yang menyalurkan kekuatan illahi ke desa mereka. Bagi para Sufi ini, panel-panel surya itu bersifat suci.

 

Panel-panel surya ini meningkatkan taraf hidup di Tahala secara drastis, tanpa mengganggu kebudayaan desa itu. Usaha minyak Argania jadi lebih berkelanjutan dibanding sebelumnya. dan kendati panel-panel matahari itu belum mengubah praktik tasawuf di Tahala, para sufi dan santri di Madrasah Attikah merasa memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com