Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2017, 07:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Masih ingat masa-masa SMA? Ketika Anda dan teman-teman terdekat memiliki hobi dan pola pikir yang sama? Rupanya hal ini juga terjadi di dunia hewan.

Sekelompok peneliti dari Oxford University menganalisa struktur jaringan populasi burung gelatik-batu kelabu (Parus major) di Wytham Woods, Oxfordshire selama enam musim kawin. Mereka menemukan bahwa pejantan burung ini memilih tetangga berdasarkan kepribadian mereka.

Penulis utama dan mahasiswa doktoral, Katerina Johnson, mengatakan, kita menemukan bahwa pejantan, bukan betina, lebih cerewet soal kepribadian. Mereka suka bertetangga dengan burung yang berkepribadian sama dengan diri mereka sendiri.

(Baca juga: Ternyata Cicak Hewan yang Pemilih)

Menurut para peneliti, perilaku pejantan gelatik-batu kelabu ini sangat dibutuhkan pada musim kawin.

Ketika musim kawin tiba, agresi pada pejantan gelatik-batu kelabu juga memuncak dan membuat para pejantan harus bersaing untuk teritori dan kesempatan berpasangan dengan betina. Oleh karena itu, pejantan yang lebih pemalu biasanya akan menjauhkan dirinya dari penjantan lain yang lebih agresif.

Katerina menuturkan, sama seperti cara mahasiswa memilih teman serumahnya, burung-burung juga lebih perhatian dalam memilih tempat tinggal mereka dan tidak hanya melihat lokasi.

“Kepribadian hewan juga dapat mempengaruhi organisasi sosial mereka, sama seperti manusia yang dikenal suka membentuk jaringan sosial berdasarkan kemiripan, termasuk kepribadian mereka,” tambahnya.

(Baca juga: Peta Genetika Ungkap Nenek Moyang Anjing Modern)

Selain organisasi sosial pada gelatik-batu kelabu, penemuan ini juga mengangkat perbedaan kepribadian pada burung-burung tersebut.

Ketika para peneliti membawa burung-burung tersebut ke lingkungan baru, mereka menemukan bahwa burung yang pemberani langsung bereksplorasi. Sementara itu, burung yang pemalu lebih berhati-hati dan ragu untuk terbang menjauh.

“Penemuan yang unik ini bisa membantu menjelaskan evolusi kepribadian dan mengapa masing-masing individu dalam suatu populasi memiliki kepribadian yang berbeda-beda,” ujar Katarina.

Dia melanjutkan, daripada memilih satu jenis kepribadian yang terbaik menurut seleksi alam, strategi yang melibatkan perilaku berbeda-beda bisa jadi sama baiknya bila Anda memilih teman dan tetangga yang tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com