Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Paman Gembul, Monyet Obesitas dari Thailand

Kompas.com - 05/05/2017, 22:04 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Seekor monyet yang terlihat di pasar terapung Thailand langsung menarik perhatian orang-orang. Monyet ini memiliki ukuran badan yang tak biasa jika dibandingkan dengan kawanannya.

Beratnya kira-kira mencapai 15 kilogram. Bandingkan dengan monyet lain yang biasanya punya berat 6-7 kilogram saja. Menderita obesitas, wisatawan yang datang berkunjung kemudian menjulukinya dengan sebutan Uncle Fatty, bisa di-Indonesia-kan jadi Paman Gembul.

"Seperti manusia, monyet juga bisa menjadi gemuk karena mengkonsumsi kalori yang berlebih," kata Patricia Turner, ahli patobiologi University of Guelph di Kanada yang mempelajari obesitas primata seperti dikutip dari Live Science Kamis (4/5/2017).

Namun bagaimana Paman Gembul bisa menjadi segemuk itu?

Paman gembul tinggal di dekat pasar makanan terapung yang terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan. Mereka kerap berinteraksi dengan monyet-monyetdan memberikan makanan.

"Paman gembul memakan semua yang diberikan kepadanya," kata Kawinoat MongKholtechaphat dari kelompok konservasi primata Monkey Lovers, yang juga turut terlibat membantu paman gembul mendapatkan berat badan idealnya.

Makanan favorit Paman gembul antara lain mie, jagung manis, kentang, milkshake, dan melon.

Secara fisiologis, monyet dan manusia memiliki kemiripan, terlalu banyak kalori akan menyebabkan kenaikan badan yang berlebih.

Untuk mengatasi masalahnya, Paman gembul kemudian dipindahkan dari tempatnya semula ke sebuah pusat satwa liar sejauh 161 kilometer. Di sana ia mendapatkan makanan yang lebih sehat serta aktivitas seperti berayun dan berlari layaknya hewan lain.

Kasus obesitas dulu jarang terjadi paada hewan liar. Namun ketika hewan hidup berdampingan dengan manusia maka itu berubah.

"Ada peningkatan kasus obesitas pada monyet dalam penangkaran," kata Turner.

Pada tahun 2011 dalam jurnal Comparative Medicine, Turner dan koleganya menemukan bukan hanya hewan dalam penangkaran saja yang berpotensi obesitas tetapi juga hewan liar yang berusia tua dan tinggal cukup dekat dengan manusia punya potensi yang sama.

Mereka cenderung mendapatkan sumber makanan yang cukup banyak hingga akhirnya menimbun lemak juga diperut.

Perlu perhatian khusus untuk menangani obesitas pada hewan, terutama bagi orang-orang yang bekerja di bidang ini.

"Cek berat badan setiap bulan, satwa yang beresiko memiliki gula darah yang tinggi bisa dipantau dengan glucometer," jelas Turner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com