Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2017, 09:30 WIB

KOMPAS.com - Rambut yang sehat merupakan cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tak terkecuali pada para ibu yang berharap bayinya juga memiliki rambut yang tebal dan sehat.

Aktris Astrid Tiar mengaku sempat khawatir karena putri pertamanya, Annabel (4) belum menunjukkan pertumbuhan rambutnya.

"Anakku sempat botak sampai usia dua tahun. Padahal sejak bayi aku rajin memakaikan kemiri, alpukat, dan resep herbal lainnya agar rambut Annabel tumbuh lebat," katanya.

Astrid tidak sendirian. Menurut survei konsumen yang diadakan oleh produk My Baby kepada ibu di Indonesia, terungkap bahwa 66 persen ibu menginginkan bayinya memiliki rambut tebal serta hitam berkilau.

Selain itu, 61 persen responden mengatakan rambut tipis dan juga cepat bau (41 persen) merupakan permasalahan utama yang sering dialami pada bayinya.

Menurut dr.Margareta Komalasari, spesialis anak dari RS Pusat Pertamina Jakarta, tebal tipisnya rambut sangat dipengaruhi oleh faktor genetik (50 persen), dan sisanya faktor nutrisi serta lingkungan.

"Faktor genetik tidak bisa kita ubah, kalau ayah atau ibunya rambutnya tipis, anaknya kemungkinan juga berambut tipis," paparnya dalam acara My Baby Keramas Ceria di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Walau begitu, kita bisa memberikan gizi yang baik dan mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh agar rambut pun jadi sehat. Selain itu, perawatan kulit kepala juga perlu diperhatikan," ujar Margareta.

Dok My Baby Astrid Tiar dan putri pertamanya Annabel.
Pola pertumbuhan rambut setiap anak berbeda-beda. Ada bayi yang sejak lahir rambutnya tipis tetapi saat besar rambutnya tubuh lebat.

"Di usia 3 tahun biasanya akan kelihatan apakah rambut anak akan tebal atau tipis saat besar," katanya.

Tinggal di negara dengan iklim tropis akan membuat rambut anak gampang lepek dan bau. Karena itu, rambut bayi juga perlu dibersihkan.

"Jadi memang harus rajin-rajin keramas. Saat keramas, sel-sel kulit mati akan dibersihkan dan diganti baru, sehingga kulit kepala pun bersih, tidur juga lebih enak," kata Margareta.

Bukan hanya itu, bayi dan balita juga memiliki kelenjar yang aktif sehingga produksi keringatnya lebih banyak. Mandi dan keramas sebagai mekanisme membersihkan tubuh sebaiknya dilakukan rutin.

"Memandikan bayi juga bisa dipakai sebagai media untuk mempererat ikatan ibu dan bayinya," katanya.

Produk perawatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com