Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2017, 18:39 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber askmen

KOMPAS.com - Ternyata studi genetik internasional terbaru menemukan kaitan antara tinggi badan dan kecenderungan pria untuk mengalami kebotakan prematur. Intinya, jika Anda terhitung pendek, bersiaplah untuk mengalami kebotakan.

Bukan hanya itu. Studi yang dilakukan oleh Institute of Human Genetics di University of Bonn, Jerman ini meneliti lebih dari 20.000 pria untuk menemukan bahwa kerontokan rambut prematur berhubungan dengan ciri-ciri fisik dan penyakit seperti pubertas dini, beragam kanker, warna kulit terang dan kepadatan tulang.

Penelitian sebelumnya menemukan kebotakan dini berhubungan penyakit jantung dan kanker prostat.

Kaitan dengan kanker prostat itu didukung oleh studi baru ini tetapi risiko penyakit jantung masih lebih kompleks. Gen-gen yang mengurangi risiko itu ditemukan bersamaan dengan gen yang meningkatkan risiko.

"Kami mampu mengidentifikasi 63 perubahan genome manusia yang meningkatkan risiko kerontokan rambut prematur," jelas Dr Stefanie Heilmann-Heimbach dalam rilis pers. Ahli genetika dari University of Bonn itu merupakan pemimpin penelitian ini.

"Beberapa perubahan-perubahan ini juga ditemukan dalam hubungan dengan ciri-ciri dan penyakit-penyakit lain," katanya.

Tetapi yang terjadi di sini hanya dimengerti dalam batas tertentu. Saat ini tantangan dimulai untuk menganalisa mekanisme molekuler yang lebih detil. Sebaliknya, jika mengalami kerontokan rambut, tak perlu khawatir.

"Risiko penyakit itu hanya meningkat sedikit," jelas Prof. Markus Nöthen, juga dari University of Bonn.

"Namun senang melihat bahwa kerontokan rambut sama sekali bukan karakteristik yang terisolasi, melainkan menunjukkan beragam hubungan dengan karakteristik-karakteristik lain," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber askmen
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com