Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2017, 07:13 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak perlu menunggu puluhan tahun atau menginjak usia tua untuk merasakan dampak buruk dari merokok. Bila saat ini masih remaja dan merokok, kerusakan pada tubuh sudah mulai terjadi. Masih muda bukan berarti terbebas dari penyakit.

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengatakan, dalam jangka pendek, perokok usia remaja dapat mengalami iritasi disepanjang saluran napas.

"Jadi sering batuk-batuk, dahaknya banyak karena ada gangguan pada silia atau rambut halus yang berfungsi membersihkan saluran napas," jelas Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2017).

Agus mengungkapkan, menurut penelitian, 2-3 kali hisapan rokok saja sudah menyebabkan 50 rambut silia di saluran napas tidak berfungsi. Akibatnya, udara kotor dari luar akan lebih mudah menginfeksi saluran napas.

Bahkan bagi remaja yang sensitif, misalnya memiliki asma dan penyakit jantung bawaan, bisa sampai mengalami penyempitan saluran napas. "Bisa mengalami sesak napas. Perokok pasif pun berisiko," kata Agus.

Pada tahap lanjut, bisa terkena faringitis, infeksi saluran pernapasan akut,  hingga pneumonia karena menurunnya sistem kekebalan. Selain itu, terkadang bisa merasakan sakit kepala akibat kandungan CO pada tembakau menyebabkan darah kekurangan oksigen.

Agus mengatakan, penampilan fisik remaja yang merokok pun menjadi buruk. Mereka justru menjadi tidak keren karena merokok

"Napasnya jadi bau merokok, giginya bisa kuning, itu dari sisi performa pada remaja kalau merokok," jelas Agus.

Nah, bila merokok terus berlanjut sampai usia dewasa, mulailah muncul dampak jangka panjang. Beberapa puluh tahun kemudian, mereka bisa terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), stroke, serangan jantung, hingga kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com