Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kantung Semar Bisa Menjadi Pemakan Hewan?

Kompas.com - 09/02/2017, 21:55 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kantong semar menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam dunia tumbuhan.

Tanda tanya besar yang serung sulit dipikirkan daribtanaman ini adalah, bagaimana bisa muncul tanaman yang memakan hewan seperti kantong semar?

Baca juga: Spesies Baru Kantong Semar, Cari Mangsa dengan Cara yang Tak Biasa

Evolusi menyebabkan kantong semar makan serangga

Kebanyakan tumbuhan menyerap zat hara dari tanah dan tetap hidup. Jika sampai ada tumbuhan yang memakan hewan, apa tujuannya?

Sebuah penelitian yang dilakukan Kenji Fukushima dari State University of New York memberi penjelasan menurut perspektif evolusi.

Dalam penelitiannya, Fukushima melakukan analisis genetik pada 3 jenis kantong semar, Cephalotus follicularis dari Australia, Sarracenia purpurea dari Amerika Serikat, Nepenthes alata dari Asia.

Interpretasi analisis genetik mengungkap, tanaman kantung semar menjadi karnivora karena tuntutan lingkungan yang minim fosfor dan nitrogen.

Baca juga: 11 Spesies Baru Tumbuhan Baru Indonesia, dari Anggrek hingga Kantong Semar

"Tanaman karnivora sering hidup dalam lingkungan yang kurang gizi," kata Fukushima seperti dikutip dari Science Alert, Selasa, (7/2/2017).

"Jadi kemampuan untuk menjebak dan mencerna hewan bisa sangat diperlukan mengingat adanya kelangkaan sumber makanan," tambahnya.

Sebagai bentuk evolusi, tanaman karnivora mengubah protein yang awalnya dipakai untuk menangkal penyakit menjadi enzim yang dapat membantu mencerna serangga yang terperangkap.

Dua enzim yang digunakan antara lain, kitinase yang akan memecah rangka keras serangga serta asam fosfatase yang memungkinkan tanaman karnivora menyerap fosfor dari mangsa mereka.

Cara kantong semar menangkap serangga

Nepenthes attenboroughii | Daily Mail
Dok Kompas.com Nepenthes attenboroughii | Daily Mail

Peneliti juga menemukan ketiga spesies tersebut memiliki mekanisme biologis untuk mencerna serangga yang sangat mirip meskipun berevolusi di lingkungan yang sangat berbeda.

Baca juga: Apakah Serangga Bisa Dimakan?

Mereka menangkupkan daun dan memiliki daun berlapis lilin dibagian dalam. Dengan daun, tanaman itu menjebak mangsa.

Selain itu, tanaman itu juga sama-sama punya cairan pencernaan untuk menghancurkan mangsa sehingga tanaman bisa menyerap nutrisi berharga.

"Tanaman ini memiliki 'alat' genetik dan mereka berusaha keluar dari masalah," kata Victor Albert," peneliti lain yang terlibat. "Pada akhirnya mereka semua menemukan solusi yang sama."

Kesamaan antara berbagai jenis tanaman karnivora dikenal sebagai evolusi konvergen di mana spesies yang berbeda secara mandiri mengembangkan sifat-sifat yang sama.

Baca juga: Serangga Makan Tumbuhan Lebih Banyak dari Sebelumnya, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com